SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Kekecewaan Agus Santoso Sekretaris DPC Hanura Surabaya terhadap hasil rapat pleno DPD Hanura Jatim terkait pemilihan dan penganjuan calon Plt Ketua DPC Hanura Surabaya, sepertinya masih nampak dan tak bisa ditutup-tutupi.
Betapa tidak, kepada sejumlah wartawan, Agus Santoso secara tegas masih mengaku jika dirinya tidak pernah dilibatkan dalam proses pemilihan nama calon Plt di rapat pleno DPD Hanura Jatim. Menurutnya, seharusnya juga diundang untuk dimintai pendapatnya.
“Kami memang tidak diundang, semestinya kami diperdengarkan, apakah bisa kerjasama dengan orang ini atau tidak, meskipun kami tidak punya kewenangan untuk memutuskan,” ucapnya usai disela-sela acara konsolidasi dan temu kader partai Hanura Surabaya di Hotel Tunjungan Surabaya, Minggu (16/10/2016)
Namun demikian, Agus juga mengatakan jika pihaknya akan tetap menerima hasil keputusan DPP atas pengajuan nama hasil rapat pelno yakni Ari Hafiz Ashari, karena kandidat lain bernama Wayan Dendra menyerahkan tanggung jawab itu kepada Arie Hafiz Azhari.
“Sesuai yang dikatakan Ketua DPD tadi, pengganti dengan status Plt masih belum, karena harus menunggu keputusan DPP, dan apapun yang akan diputuskan DPP, kami akan menerima, atas putusan itu nanti kami juga akan memberikan penjelasan ke jajaran dibawah, dan kami yakin seribu persen tidak akan ada gejolak,” tandasnya.
“Jabatan Plt itu kan hanya sebentar, sampai pelaksanaan Muscablub untuk pemilih ketua DPC yang difinitif, dan salah satu tugasnya adalah mempersiapkan pelaksanaa Muscablub itu,” tambahnya.
Ditanya soal perubahan agenda dari pengukuhan menjadi konsolidasi dan temu kader partai Hanura se Surabaya, Agus mengakui jika pengukuhan tidak mungkin bisa dilaksanakan, karena penguurus DPC se Jatim juga belum mendapatkan pengukuhan.
“Sampai hari ini memang belum bisa mengukuhkan kepengurusan, meskipun seluruh PAC dan ranting sudah terbentuk, makanya acara kami ganti dengan konsolidasi dean temu kader,” pungkasnya. (q cox)
