SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Badan Intelijen Negara (BIN) terus gencar melakukan rapid test dan swab gratis di sejumlah wilayah di Kota Pahlawan. Kali ini test massal tersebut diselenggarakan di daerah Jalan Gresik PPI, Kecamatan Krembangan Surabaya, Sabtu (30/5/2020).
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama Sekretaris Utama (Sestama) BIN Komjen Pol Bambang Sunarwibowo ikut memantau langsung jalannya test tersebut. Nantinya, jika terdapat warga yang hasil rapid testnya reaktif, maka tahap berikutnya langsung dilakukan swab test dilokasi dengan menggunakan unit mobile laboratorium PCR yang dibawa juga oleh BIN.
Wali Kota Risma mengatakan test massal bersama BIN ini adalah hari kedua setelah kemarin berlangsung di halaman Gedung Siola. Selain itu, ia menjelaskan jika hasil dari swab ada warga yang terkonfirmasi, maka pihaknya akan membawa warga tersebut ke Asrama Haji dengan catatan pasien tersebut tanpa gejala.
“Namun jika yang terkonfirmasi itu, ada gejala atau keluhan maka langsung kita arahkan ke rumah sakit,” kata dia.
Ia juga memaparkan hasil rapid test dan swab massal yang dilakukan di halaman Gedung Siola kemarin, sekitar 7-8 orang hasil swabnya positif. Oleh karena itu, dinas terkait membawa pasien tersebut ke Hotel Asrama Haji.
“Kita juga menyiapkan rumah sakit jika pasien memang memiliki gejala. Ada Rumah Sakit Husada Utama, RS Siloam, dr Sowandhie dan BDH,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, ia menyebut saat ini Hotel Asrama Haji masih siap menampung 107 orang dari kapasitas keseluruhan 359. Kemudian untuk RS Siloam berkapasitas sekitar 60 bed. Sedangkan untuk RS BDH sedikitnya ada 162 bed. “Kita punya bed kosong kurang lebih 260 orang di Husada Utama,” tegasnya.
Kemudian, wali kota yang menjabat sebagai Presiden UCLG Aspac ini pun menegaskan warga yang nanti hasil swabnya positif atau rapid test yang reaktif, maka tugas selanjutnya puksesmas mengajak anggota keluarga lainnya untuk melakukan rapid test. Sehingga dapat memaksimalkan tracing dan mempercepat pemutusan mata rantai Covid-19.
“Kita mencocokan dengan data kependudukan agar keluarganya bisa melakukan rapid test dengan puskesmas terdekat,” papar dia.
Nantinya, unit mobile laboratorium PCR itu berada di lokasi tersebut selama dua hari. Selanjutnya akan berkeliling di berbagai wilayah yang tersebar di Kota Pahlawan. Seperti lokasi hari ini, diantaranya di Krembangan Bhakti, Tembok Dukuh, Morokrembangan, Dupak dan masyarakat Gresik PPI.
“Besok masih ada di wilayah sini selama dua hari,” tegasnya.
Di kesempatan yang sama, Sestama BIN Komjen Pol Bambang Sunarwibowo menjelaskan untuk saat ini ia tengah fokus di Kota Surabaya untuk mempercepat pemutusan mata rantai Covid-19. Dari 500 hasil rapid test 127 diantaranya reaktif.
“Artinya jumlahnya 25,4 persen. Kita harapkan tidak ada perkembangan lagi,” kata dia.
Dia pun berharap, dalam upaya menghentikan wabah global ini, semua elemen berbondong-bondong ikut serta disiplin. Termasuk masyarakat ikut mengambil peran aktif dalam menerapkan sosial distancing maupun phsycal distancing.
“Semua ini adalah tindakan kemanusiaan. Jadi kami berharap masyarakat untuk bisa menerapkan sosial distancing dan phsycal distancing dimana pun berada,” pungkas dia. (q cox)