Peristiwa

Dorong Warga Gemar Menanam, Kampung Sayur Ngagelrejo Surabaya Bentuk Gerakan 1500 Polybag

225
×

Dorong Warga Gemar Menanam, Kampung Sayur Ngagelrejo Surabaya Bentuk Gerakan 1500 Polybag

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) –Berawal dari program 1000 polybag yang diinisiasi oleh KMS (Komunitas Muda-mudi Surabaya), kini gerakan menanam sayuran itu mulai merambah ke beberapa wilayah perkampungan di Surabaya.

Salah satunya di RT 01 RW 02 Kelurahan Ngagelrejo, Kecamatan Wonokromo Surabaya yang mulai mendeklarasikan wilayahnya sebagai Kampung Sayur melalui gerakan menanam 1500 polybag, Minggu (12/07/2020).

Ketua Karang Taruna Kecamatan Wonokromo Surabaya yang sekaligus inisiator Kampung Sayur, Roby Hidayat mengatakan, ide pembentukan Kampung Sayur ini berawal dari program 1000 polybag yang kemudian berkembang menjadi 10 ribu polybag.

“Saya terlibat digerakan 10 ribu polybag, saya tanam di rumah dan warga melihat sangat antusias dan saya tawarkan kepada pak RT akhirnya dirapatkan dan warga menyetujui untuk membuat Kampung Sayur,” kata Roby di sela kegiatan peresmian Kampung Sayur, Minggu (12/07).

Roby menjelaskan, melalui Kampung Sayur ini pihaknya mendorong warga agar gemar menanam sayuran. Karenanya, setiap warga mendapat 10 polybag beserta bibit tanaman. Mereka serentak melakukan penanaman benih sayuran di rumah masing-masing.

“Jadi setiap rumah mendapatkan 10 polybag beserta dengan benihnya. Diperkirakan dalam 18 hari lagi kita bisa panen sawi, kangkung dan bayam,” katanya.

Menurut dia, untuk sementara waktu hasil panen rencananya bakal dikonsumsi sendiri oleh warga. Namun tidak memungkinan ke depan hasil panen akan dijual ke masyarakat.

“Untuk sementara (hasil panen) dikonsumsi oleh warga. Kita lihat evaluasi, kalau warga sudah cukup dari yang kita tanam kalau kelebihan otomatis kita jual,” ujarnya.

Tak hanya sebatas membentuk Kampung Sayur, Roby mengungkapkan, ke depan pihaknya juga bakal mengembangkan kampung ini menjadi destinasi wisata di tengah kota. Tentunya dengan objek utama wisata berupa sayuran.

“Alhamdulillah dari pertemuan warga dan pengurus RT, kami berencana juga di samping membuat tanaman sayur juga berencana membuat destinasi wisata di tengah kota,” ungkap dia.

Rencananya, destinasi wisata itu berupa edukasi tentang sayuran yang dilengkapi dengan spot-spot foto lukisan alam. Selain itu pula dilengkapi dengan aksesoris permainan yang terbuat dari bahan palet. Hal ini tentunya untuk menarik minat wisatawan agar datang. (q cox, and)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *