SURABAYA (Suarapubliknews) – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima hibah bantuan berupa dana dan tenaga pendidik atau tutor dari Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat melalui institusi Regional English Language Office (RELO).
Dalam kunjungannya di ITS Global Kampong, RELO membahas mengenai keberlanjutan program Academic Writing Center (AWC). AWC merupakan salah satu program yang dibawahi oleh ITS Global Engagement atau Direktorat Kemitraan Global (DKG) ITS dan Direktorat Pascasarjana dan Pengembangan Akademik ITS.
Regional English Language Officer US Embassy Jakarta Dr Bradley Horn mengatakan program ini membantu mahasiswa ITS dalam menghasilkan tulisan akademik berbahasa Inggris yang layak publikasi secara internasional. “ITS adalah mitra yang inovatif dan aktif dalam mengembangkan world class university,” katanya.
Program ini sendiri dibuka untuk mahasiswa pascasarjana, dosen, dan mahasiswa sarjana tahun akhir. ITS merupakan salah satu dari empat universitas di Indonesia yang berhak mendapatkan hibah bantuan ini dan berharap bahwa empat universitas ini dapat saling berelaborasi. “Misi yang kami bawa ialah memperkuat relasi antara Amerika Serikat dan Indonesia dalam bidang pendidikan,” tutur Bradley Horn.
Assistant Cultural Officer US Embassy Jakarta Mary K Threchock mengungkapkan bahwa ITS dan RELO berkomitmen kuat membawa masa depan yang lebih baik bagi pendidikan di Indonesia dan dunia. “Tidak hanya sebatas menciptakan jurnal berkualitas, tapi karya juga harus berdampak positif bagi dunia,” ucapnya.
Direktur Pascasarjana dan Pengembangan Akademik ITS sekaligus koordinator program AWC Prof Heri Kuswanto, mengatakan bahwa telah tersedia beberapa program yang dapat menunjang kemampuan mahasiswanya.
Ada program workshop, 1on1 consultation, Researcher and Research Student Enrichment Program (R2SEP), serta ITS Research Leadership Program. “Mahasiswa akan mendapat pelatihan secara personal oleh tutor pada program 1on1 consultation,” tutur dosen Departemen Statistika ITS ini.
Program ini diharapkan dapat berjalan efektif walau di masa pandemi. Pihaknya sendiri telah merancang sistem hybrid (daring dan luring) demi kelancaran program ke depannya. Heri juga turut menyampaikan rasa terima kasihnya kepada RELO yang telah mendukung program AWC ITS ini. “Semoga program ini dapat terus berlanjut dan dimanfaatkan secara maksimal oleh mahasiswa ITS,” tutup Heri Kuswanto. (q cox, tama dinie)