SURABAYA (Suarapubliknews) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kembali menjenguk korban kecelakaan wahana wisata Waterpark Kenjeran di RSUD Dr Soewandhie dan RSUD Dr Soetomo, Minggu (8/5/2022). Namun, kunjungannya kali ini tidak sendiri, melainkan bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Nurul Khumaidah merupakan satu di antara orang tua yang anaknya menjadi korban insiden kecelakaan wahana wisata Waterpark Kenjeran pada Sabtu (7/5/2022) kemarin. Mendapat kunjungan langsung dari Wali Kota Eri Cahyadi dan Menko PMK, ia pun mengaku senang.
“Terima kasih atas kunjungannya Pak Wali Kota. Kami sebagai warga merasa senang sekali dikunjungi. Saya mohon doanya semoga anak saya cepat sembuh,” kata Nurul.
Warga Kedung Mangu, Kelurahan Sidotopo Wetan, Kecamatan Kenjeran Surabaya itu mengaku, bahwa ada tiga anaknya menjadi korban dalam insiden tersebut. Saat ini, anak pertamanya sedang menjalani perawatan di RSUD Dr Soetomo, sedangkan anak kedua dan ketiga di RSUD Dr Soewandhie.
“Perawatan di rumah sakit sangat baik. Semua biaya perawatan ditanggung pihak Waterpark kenjeran. Mereka (manajemen) bertanggungjawab,” ungkapnya.
Menko PMK Muhadjir Effendy mengaku prihatin atas insiden kecelakaan wahana Waterpark Kenjeran Surabaya yang terjadi pada Sabtu (7/5/2022) kemarin. Ia berharap, insiden di Surabaya ini menjadi yang terakhir dan tidak kembali terulang ke depannya.
“Saya bersama Pak Wali Kota (Eri Cahyadi) membesuk anak-anak yang kemarin mengalami insiden di Kenjeran Waterpark. Tadi cek kondisinya (korban) masing-masing,” kata Muhadjir usai menjenguk korban di RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Sebelum ke RSUD Dr Soetomo, Menko PMK bersama Wali Kota Eri Cahyadi juga mengecek kondisi korban yang tengah dirawat di RSUD Dr Soewandhie Surabaya. Ia menyatakan, seluruh korban sudah mendapatkan perawatan yang maksimal dari rumah sakit. “Insyaallah ditangani oleh dokter-dokter yang sangat berkompeten, sehingga semuanya bisa terselesaikan dengan baik,” tuturnya.
Menko PMK berharap, insiden serupa tidak kembali terjadi untuk ke depannya. Makanya, ia juga mengimbau kepada para pengelola tempat wisata agar rutin melakukan pengecekan wahana dan memastikan kondisinya aman.
“Kalibrasinya dicek, standarnya. Kalau itu kreatornya dari luar, juga sering-sering untuk dicek dan dipastikan kondisinya aman,” pesan dia.
Di samping itu, Menko PMK juga mengingatkan kepada petugas wahana wisata agar intens mengawasi pengunjung yang menggunakan alat permainan. Jangan sampai penggunaannya itu melebihi atau melanggar prosedur.
“Apalagi wahananya punya resiko tinggi, jangan sampai ditinggalkan dan betul-betul waspada. Namanya anak-anak bermain kan ada saja yang memanfaatkan wahana. Jadi harus diawasi betul,” tegasnya.
Hal yang sama juga sebelumnya telah ditegaskan Wali Kota Eri Cahyadi. Selain wajib memiliki izin, setiap pengelola wisata di Surabaya juga harus memastikan perawatan wahana permainan dilakukan secara berkala. “Oleh karena itu, kita nanti lakukan evaluasi di tempat wahana atau wisata lainnya,” ujarnya.
Di samping itu, Wali Kota Eri Cahyadi juga menyatakan, setiap pengelola atau investor yang memiliki wahana wisata, juga harus memberikan laporan hasil kelayakan. Sebab, setiap penggunaan fasilitas atau wahana wisata harus sesuai dengan kapasitasnya.
“Ini menjadi pembelajaran betul untuk pengelola tempat wisata. Bagaimana tempat wisata harus selalu melihat keamanan, kekuatan permainannya,” jelasnya. (q cox)