Jatim RayaPemerintahan

Nilai Tukar Nelayan di Jatim Naik 6,16 Persen dibandingkan Tahun 2021

138
×

Nilai Tukar Nelayan di Jatim Naik 6,16 Persen dibandingkan Tahun 2021

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur merilis data Nilai Tukar Nelayan (NTN) di Jawa Timur pada April 2022 yang mengalami kenaikan sebesar 1,33 persen pada tanggal 9 Mei 2022 dan 6,16 persen (YoY). Angka NTN tersebut mengalami kenaikan dari 103,32 pada Maret 2022 menjadi 104,70 pada April 2022.

Atas peningkatan tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi kinerja nelayan dan pelaku usaha perikanan yang turut andil dalam sektor perikanan. Terlebih lagi, NTN Jatim tetap tumbuh di masa pandemi.

Ini berarti sektor perikanan tetap tumbuh positif. “Sektor perikanan termasuk tiga besar komoditas ekspor Jatim. Saat pandemi Covid tetap bertahan. Nilai Tukar Nelayan juga positif, alhamdulillah NTN di Jatim naik 1,33 persen,” katanya.

Dari enam provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTN pada April 2022, dua provinsi mengalami kenaikan NTN dan empat provinsi mengalami penurunan NTN. Di antaranya ialah Provinsi Jawa Timur yang naik sebesar 1,33 persen dan Provinsi Banten naik 0,54 persen.

Sementara itu terdapat provinsi yang mengalami penurunan NTN, yakni Provinsi Jawa Tengah turun 0,08 persen, Provinsi DKI Jakarta turun 0,28 persen, Provinsi DI Yogyakarta turun 1,91 persen, dan Provinsi Jawa Barat turun 1,95 persen.

“Karena itu saya mengapresiasi kinerja nelayan dan pelaku usaha perikanan di Jatim yang terus menunjukkan progres yang signifikan sehingga mampu memenuhi kebutuhan produksi maupun konsumsi rumah tangga,” imbuhnya.

Menurut Gubernur Khofifah, kenaikan NTN di Jatim sebenar 1,33 persen pada April 2022 disebabkan Indeks Harga Diterima Nelayan naik sebesar 1,92 persen. Persentase ini lebih tinggi dari pada indeks harga yang dibayar nelayan yang mengalami kenaikan sebesar 0,58 persen.

NTN merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli nelayan. Serta menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk perikanan tangkap dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.

Pada April 2022 dibanding bulan Maret 2022 naik 1,92 persen, dari 113,51 di Maret 2022 menjadi 115,69 di April 2022. Adapun perkembangan indeks harga yang diterima nelayan bulan April 2022 terhadap April 2021 (year on year) naik sebesar 8,60 persen

Dari indeks harga yang diterima nelayan (lt), sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan, antara lain ikan layang, ikan teri, ikan tongkol, lobster, ikan selar, ikan tenggiri, udang laut, ikan kembung, ikan cakalang, dan ikan kakap.

Di sisi lain, komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar indeks harga yang diterima nelayan adalah gurita, ikan tuna, kerang, ikan sembilang, ikan belanak, ikan nila, ikan bawal, dan ikan ekor kuning.

Indeks Harga yang dibayar oleh Nelayan (Ib) pada April 2022 naik sebesar 0,58 persen atau dari 109,86 menjadi 110,50 dibandingkan Maret 2022. Sedangkan indeks harga yang dibayar nelayan bulan April 2022 terhadap Desember 2021 (tahun kalender) naik sebesar 1,50 persen. (Q cox, tama dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *