Jatim RayaNasionalPemerintahan

Misi Dagang di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Capai Transaksi Rp 104,5 Miliar

66
×

Misi Dagang di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Capai Transaksi Rp 104,5 Miliar

Sebarkan artikel ini

BANGKA BELITUNG (Suarapubiknews) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus melakukan kegiatan Misi Dagang dan Investasi sebagai upaya mempertemukan, memperluas, dan memperkuat perdagangan dan perluas pasar antar daerah. Terbaru, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan Misi Dagang di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung  di Soll Marina Hotel Pangkal Pinang, Selasa, (24/5).

Gubernur Khofifah mengatakan, Misi Dagang adalah kegiatan mempertemukan para pelaku usaha/calon penjual (eksportir) dengan para pembeli potensial (buyers) dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung maupun Jawa Timur.  Kegiatan ini merupakan kegiatan berbentuk G-to-B (Government to Business) dan B-to-B (Business to Business).

“Selain itu, Misi Dagang bertujuan untuk memfasilitasi pertemuan antara penjual dan pembeli guna memperlancar arus informasi barang dan pasar. Sehingga dapat terjadi secara lebih kuat dan akurat. Potensi terjadinya kesepakatan bisnis menjadi lebih besar. Menjadi bagian dari penguatan serta memberikan nilai tambah  diantara kedua Provinsi,” katanya.

Kegiatan Misi Dagang bertema “Meningkatkan Jejaring Konektivitas Antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung” dikemas dalam bentuk Forum Temu Bisnis. Yakni dengan mempertemukan Pelaku Usaha Jawa Timur dengan Pelaku Usaha Kepulauan Bangka Belitung untuk memfasilitasi upaya peningkatan nilai transaksi perdagangan antar provinsi melalui kesepakatan bisnis.

Total sebanyak 200 pelaku usaha mengikuti kegiatan Misi Dagang dan Investasi yang terdiri dari 56 pelaku usaha asal Jatim. Sedangkan dari Provinsi Bangka Belitung diikuti 117 pelaku usaha. Kegiatan Misi Dagang dan Investasi tersebut dibuka pukul 09.00 WIB. Hingga pukul 18.10 WIB, jumlah transaksi misi dagang mencapai total Rp 104,5 miliar.

Gubernur Khofifah optimistis peningkatan kualitas layanan dan proses pemerintahan bisa memberikan penguatan di masing-masing provinsi untuk diikhtiarkan bersama-sama. “Tadi, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bangka Belitung sudah bekerja sama dengan Kadin Jatim. Ini akan menjadi pintu masuk proses pendampingan bagi pelaku UMKM di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengingat KADIN Jatim telah nemiliki lembaga pendidikan pendampingan UMKM yang telah tersertifikasi,” tuturnya.

Lebih lanjut, upaya untuk memperbaiki kualitas dan mutu produk dari pelaku UMKM. Gubernur Khofifah menambahkan, bahwa  Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur saat ini merupakan  satu-satunya perwakilan  BI yang memiliki lembaga rumah kurasi yang melakukan kurasi atas berbagai produk UMKM.

“Produk-produk itu memang harus dikurasi agar kualitas produknya tetap terjaga meski dikerjakan industri rumahan yang beragam. Jadi, tidak sekedar transaksinya berapa nilainya  tapi bahwa tindak lanjut dari proses misi dagang ini bisa diikuti dengan berbagai prigram ketjasama antara kedua provinsi. Katakanlah kemudian ada rumah kurasi di sini,” ujarnya.

Gubernur Khofifah berharap, penandatanganan MOU kedua provinsi, baik pemerintah dengan pemerintah, institusi dan pengusaha, semuanya dapat berjalan efektif.  “Saya ingin mengundang elemen strategis Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk ke depan membahas apa yang bisa dibangun antara Bangka Belitung dengan Jatim,” tutupnya. (Q cox, tama dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *