BisnisJatim Raya

BI Jatim Kuatkan Kebijakan Berbasis Keilmuan melalui East Java Economic (EJAVEC) Forum Call for Paper (CP) 2022

140
×

BI Jatim Kuatkan Kebijakan Berbasis Keilmuan melalui East Java Economic (EJAVEC) Forum Call for Paper (CP) 2022

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur dorong Jawa Timur menjadi smart province dengan penguatan kebijakan yang berbasis keilmuan ( research-based policy  melalui 9th East Java Economic (EJAVEC) Forum Call for Paper (CP) 2022 dengan tema “Akselerasi Pemulihan Ekonomi dan Sosial Jawa Timur pada Era Normal Baru”.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Budi Hanoto mengatakan EJAVEC menjadi sarana penggalian solusi kreatif untuk mengatasi berbagai kendala ekonomi maupu sosial di Jawa Timur. “EJAVEC bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran stakeholders tentang perkembangan ekonomi dan isu strategis yang terjadi di Jawa Timur,” katanya.

Budi juga menyampaikan EJAVEC CP 2022 yang sudah berlangsung sejak 7 Maret 2022, diikuti oleh 93 _full paper_ yang berasal dari mahasiswa, akademisi, praktisi, dan ASN dari enam provinsi di Indonesia serta beberapa universitas dari luar negeri. Di tahun ini, EJAVEC Journal_ berhasil terakreditasi ISSN ( International Standard Serial Number) elektronik yang mengindikasikan peningkatan kredibilitas jurnal yang dihasilkan.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung, menyampaikan bahwa EJAVEC merupakan forum bersama para ekonom yang dapat menghasilkan usulan kebijakan strategis untuk akselerasi pemulihan ekonomi khususnya bagi Provinsi Jawa Timur. “Perkembangan ekonomi Indonesia saat ini termasuk dalam kelompok negara sehat,” katanya.

Meskipun perekonomian global saat ini dibayangi risiko stagflasi, Indonesia masih dalam kondisi yang kondusif. Hal ini diketahui dari respon kebijakan bank sentral Amerika Serikat, The Fed, yang menaikkan suku bunga acuannya menjadi 9,1%, sedangkan suku bunga acuan Bank Indonesia BI-7DRRR masih dipertahankan di 3,5%.

Selaras dengan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Plt. Gubernur Provinsi Jawa Timur, Emil Dardak, menyampaikan bahwa perekonomian nasional terus membaik seiring dengan penurunan kasus Covid-19.

Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur di triwulan pertama memberikan kabar menggembirakan yang tumbuh sebesar 5,20% (yoy). Lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan I 2022, yaitu sebesar 5,01% (yoy).

Pada sesi pemaparan, konferensi EJAVEC 2022 menghadirkan dua narasumber, yaitu Prof. Dr. Muhammad Firdaus, M.Si., Guru Besar Institut Pertanian Bogor yang menerangkan pentingnya posisi Jawa Timur dalam mengantisipasi krisis pangan. Hal tersebut karena Jawa Timur merupakan sentra produksi paling utama untuk komoditas tanaman pangan, holtikultura,  peternakan, termasuk ayam kampung dan produk perikanan.

Selanjutnya, berbicara mengenai soft infrastructure, Denni Puspa Purbasari, Ph.D menjelaskan masifnya penyaluran insentif ketenagakerjaan di Jawa Timur.  Sampai dengan 30 Juni 2022, total insentif dari Kartu Prakerja yang disalurkan di Jawa Timur ialah sejumlah Rp2,7 triliun dengan 4 juta pendaftar. Penerima insentif tersebut inklusif, yakni mencakup 3,2 persen penyandang disabilitas dan 3,8 persen Purna Pekerja Migran Indonesia.

Penyaluran insentif tersebut merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam merespon tantangan ketenagakerjaan, a.l. masih banyaknya (89%) orang dewasa di Indonesia yang tidak pernah mengikuti kursus/pelatihan, serta peningkatan signifikan pengangguran dari kalangan terdidik maupun berusia muda.

Puncak acara berupa konferensi dan pengumuman pemenang kompetisi telah digelar pada tanggal 14 Juli 2022 yang turut dihadiri oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Plt Gubernur Provinsi Jawa Timur, Guru Besar Universitas Institut Pertanian Bogor, Direktur Eksekutif Pelaksana Kartu Prakerja, Ketua ISEI Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga.

Di akhir acara, BI Jatim mengumumkan pemenang setiap kategori paper_ EJAVEC Forum 2022 dengan total hadiah senilai Rp168juta. Para pemenang tersebut merupakan hasil saringan dari 19 finalis terbaik yang telah memberikan sumbangan pemikiran mengenai a.l. strategi pengembangan UMKM, peran fintech dalam peningkatan perekonomian, penguatan perdagangan antar daerah, upaya peningkatan daya saing ekspor, dan akselerasi pemulihan kinerja sektor pariwisata.

Berbagai gagasan dari finalis tersebut berkontribusi terhadap upaya kebangkitan perekonomian Jawa Timur di masa mendatang yang juga sebagai bagian dari program Optimis Jatim Bangkit. (Q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *