SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyampaikan permohonan maaf karena belum bisa memberikan bonus sedini mungkin bagi para atlet berprestasi pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Jawa Timur 2022. Sebab, saat ini pemkot masih mengalokasikan besaran kebutuhan bonus bagi para atlet berprestasi melalui Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) tahun 2022.
Hal ini sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya, Wiwiek Widayati saat dihubungi, Jumat (15/9/2022).
“Atas nama pemerintah kota dan saya secara pribadi, kami meminta maaf karena belum bisa memberikan bonus sedini mungkin. Karena kami sekarang masih mengalokasikan kebutuhan untuk bonus atlet melalui PAK,” kata Wiwiek.
Meski demikian, Wiwiek menjelaskan kenapa bonus untuk atlet Porprov Jatim 2022 hingga kini belum diberikan. Pertama adalah karena cabang olahraga (Cabor) dan nomor yang dipertandingkan pada Porprov 2022 ada penambahan. Serta, banyaknya medali yang diperoleh para atlet ini melebihi prestasi pada tahun 2019.
“Waktu itu di awal kami mengalokasikan Rp10 miliar. Nah, karena tahun 2022 ini jumlah peraih medali baik emas, perak dan perunggu yang semakin banyak, maka bonus yang diberikan juga semakin banyak,” katanya.
Oleh karena itu, Wiwiek menuturkan, jika pemberian bonus kepada para atlet pahlawan olahraga ini membutuhkan penambahan anggaran. Makanya untuk kebutuhan alokasi penambahan anggaran itu, Pemkot Surabaya mengajukannya melalui PAK.
“Oleh karena itu kami usulkan melalui PAK. Untuk itu, saya kembali menyampaikan permohonan maaf atas penundaan pemberian bonus kepada para atlet-atlet pahlawan olahraga ini. Insyaallah semuanya segera kita selesaikan,” tuturnya.
Setidaknya ada 500 lebih atlet dari sekitar 40 cabor yang meraih medali pada gelaran Porprov Jatim Tahun 2022. Dengan banyaknya jumlah atlet ini, Wiwiek mencatat, total anggaran yang dibutuhkan untuk pemberian bonus kepada para atlet lebih dari Rp10 miliar.
“Jadi lebih dari angka semula yang kita alokasikan Rp10 miliar itu. Karena total ada 500 lebih atlet perorangan maupun beregu yang harus kita berikan bonus. Baik itu yang mendapatkan juara emas, perak dan perunggu,” pungkasnya. (q cox)