SURABAYA (Suarapubliknews) – Suhargio atau biasa dipanggil Cak Rukun mengaku pernah kecewa dan sempat tidak percaya pada pemerintah lantaran wilayahnya di Babatan 1 Kelurahan Babatan, Kecamatan Wiyung, Surabaya, selalu langganan banjir. Setiap kali ada hujan deras, hampir pasti wilayah ini banjir sampai di atas dengkul orang dewasa. Kalau sudah banjir, dia bersama warga lainnya pasti sibuk mengamankan perabotan rumah dan gang di kampungnya langsung ditutup. Kejadian itu sudah bertahun-tahun dialaminya bersama warga lainnya.
Selaku Ketua LPMK kala itu, ia mencoba bersurat kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk meminta bantuan supaya banjir di wilayahnya diatasi. Ia juga sudah berkomunikasi ke sana- ke mari untuk memohon bantuan itu. Namun, semua usahanya itu tak menuai hasil alias sia-sia, karena suratnya ke pemkot tak berbalas dan komunikasi yang dilakukannya tak kunjung menemukan solusi, sehingga wilayahnya tetap dilanda banjir.
“Mulai tahun 2012 saya sudah mengajukan perbaikan ke pemkot, sudah bersurat berkali-kali, saya juga sudah komunikasi juga dengan sejumlah pihak tapi ternyata belum ditindaklanjuti. Tentu saya sangat kecewa, seakan pemerintah ini tidak berpihak kepada kita, sempat hilang kepercayaan saya kepada pemerintah,” kata Cak Rukun saat berada di Babatan 1, Kamis (5/1/2022).
Namun, kekecewaan itu akhirnya terobati dan kepercayaan itu akhirnya kembali ketika Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi langsung meninjau wilayahnya saat banjir. Bahkan, kala itu Wali Kota Eri langsung meminta jajarannya untuk membangunkan saluran atau gorong-gorong besar di tengah-tengah jalan Babatan 1.
“Alhamdulillah gorong-gorong atau saluran yang menuju ke arah kali tengah sudah selesai, dan di ujung saluran itu ada sudetan besar, sehingga aliran air dari Babatan 1 bisa langsung dan lancar mengalir ke Kali Tengah dan alhamdulillah di Babatan 1 sudah tidak ada banjir,” tegasnya.
Oleh karena itu, Cak Rukun menyampaikan terimakasih banyak kepada Wali Kota Eri bersama jajaran Pemkot Surabaya yang telah responsif dalam merespon keluhan warga, yang telah responsif dalam membangun saluran untuk mengatasi banjir di wilayah Babatan 1. “Sampai sekarang pun kalau saya lapor-lapor Pak Eri, beliau langsung responsif, sekali lagi matur nuwun sanget Pak Eri, semoga sehat selalu,” katanya.
Di tempat yang lain, Sunoko, warga Kampung Keramat Kelurahan Jajar Tunggal, Kecamatan Wiyung, Surabaya, juga menceritakan bagaimana keresahannya dulu saat melawan banjir di wilayahnya. Sebab, dulu di Kampung Keramat itu juga merupakan langganan banjir sejak bertahun-tahun silam. Bahkan, rumah Sunoko yang terbilang lebih tinggi dari rumah warga lainnya, ternyata pada saat musim hujan tahun lalu juga terkena banjir.
“Biasanya di rumah saya itu tidak kena banjir meskipun di Jalan Keramat sudah banjir. Tapi waktu musim hujan tahun lalu ternyata rumah saya juga kebanjiran. Pusing juga saya. Akhirnya juga kerepotan mengamankan barang-barang rumah. Warga lainnya juga sibuk mengamankan barang-barangnya,” kata dia.
Pada saat banjir besar itu, Wali Kota Eri bersama jajaran kecamatan dan kelurahan turun semua di sekitaran Kali Tengah. Saat itulah dia meminta kepada jajarannya untuk membuat sudetan besar di ujung saluran kampung Keramat dan hambatan-hambatan di saluran diminta untuk dibereskan, termasuk hambatan tiang listrik yang menghalangi laju air.
“Tak lama setelah perintah Pak Eri itu, jajaran pemkot membangun sudetan besar dan tiang listrik yang ada di tengah-tengah saluran akhirnya berhasil dipindahkan. Sejak saat itu dan sampai sekarang kampung Keramat sudah tidak lagi hujan,” tegasnya.
Oleh karena itu, ia menyampaikan terimakasih banyak kepada Wali Kota Eri beserta jajaran pemkot termasuk kecamatan dan kelurahan yang telah membantu kampungnya terbebas dari banjir. Ia juga memastikan bahwa setiap kali ada hujan dengan entensitas yang cukup tinggi, camat dan lurah serta jajarannya selalu keliling ke kampungnya untuk memantau apakah masih banjir atau tidak. “Sekali lagi terimakasih banyak Pak Eri atas responsifnya membantu kami,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Drainase Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya, Eko Yuli Prasetya menjelaskan di Kecamatan Wiyung memang ada sejumlah perbaikan untuk mengantisipasi banjir, baik yang dilakukan di Babatan 1 maupun di kampung Keramat.
Untuk yang di Babatan 1, sesuai perintah Wali Kota Eri pihaknya sudah membuat gorong-gorong besar di bawah jalan Babatan 1 dan diujungnya juga dibangun sudetan besar, sehingga air yang berasal dari Babatan 1 bisa langsung mengalir ke Kali Tengah. Bahkan, air itu juga bisa mengalir ke kali yang ada di sisi barat Babatan 1.
“Sedangkan di Keramat itu kami buat crosing yang nyambung ke Kali Tengah, terus tiang listrik yang berada di tengah-tengah saluran dan biasanya menghambat kelancaran air, alhamdulillah sudah bisa digeser juga, sehingga kedua tempat di Kecamatan Wiyung itu alhamdulillah sudah aman dari banjir,” kata Eko.
Di samping itu, di Kali Tengah itu juga dilakukan pendalaman sekaligus plengsengannya juga ditinggikan. Bahkan, screen di Rumah Pompa Wiyung juga dimajukan dari posisi sekarang, karena rencananya tahun ini akan dilakukan penambahan pompa. Saat ini, di rumah pompa Wiyung sudah ada pompa berukuran 1 meter kubik dan 2 meter kubik, dan rencananya mau ditambah yang 3 meter kubik.
“Semoga dengan berbagai rencana ini di tempat tersebut tidak lagi banjir. Saya juga berharap warga untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama di selokan-selokan yang sekiranya bisa menghambat aliran air,” pungkasnya. (Q cox)