GRESIK (Suarapubliknews) ~ Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mendampingi Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin dalam kunjungan kerja ke Kawasan Industri Java Integrated dan Industrial Port Estate (JIIPE), Kab. Gresik, Selasa (7/2).
Dalam kesempatan yang sama, Wapres Ma’ruf dan Wagub Emil turut menyaksikan penandatanganan MoU antara anak usaha AKR PT Aneka Petroindo Retailindo dengan PT Jatim Saranan Utama. Kesepahaman tersebut terkait pembangunan SPBU pb.
Wagub Emil menegaskan bahwa Pemprov Jatim akan mengupayakan yang terbaik untuk pemaksimalan JIIPE. Pasalnya, pengoperasian JIIPE ini dapat membuka 200.000 lapangan kerja baru putera-puteri daerah.
“Jadi JIIPE ini akan menyerap tenaga kerja yang besar. Makanya kalau arahan dari Pak Wapres, kita harus menyiapkan tenaga kerja terampil dan melakukan training vokasi sesuai dengan tuntutan industry. Saya pikir ini memang sudah menjadi fokus kita sejak lama. Karena Jatim sudah mengadakan berbagai program dan fasilitas seperti East Java Super Corridor atau EJSC, Millenial Job Center, juga revitalisasi pendidikan vokasi di SMK-SMK,” ucapnya.
Dalam sambutannya, Wapres Ma’ruf Amin menyebutkan bahwa JIIPE merupakan masa depan Indonesia, khususnya bagi rakyat Jawa Timur. Mengingat, sebagai salah satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) negara, JIIPE dapat memberikan banyak kesempatan untuk rakyat dan perekonomian.
“Tempat ini masa depan Indonesia, terutama Jawa Timur. Progres pembangunannya sudah 54%. Saya optimis ini bisa selesai lebih awal. Artinya target untuk pengoperasian penuh Mei 2024 bisa dimajukan,” ujarnya.
Untuk itu, dirinya berharap investasi di JIIPE terus ditingkatkan. Terlebih karena dalam kurun waktu lima tahun, JIIPE ditargetkan dapat menyerap investasi asing sekitar 7,5 miliar US dollar. Sedangkan dalam waktu 15 tahun, harus mengumpulkan kurang lebih 16 miliar US dollar. “Saya harap JIIPE bisa terus menarik investasi. Sekarang kurang lebih sudah 30%, tapi diharapkan terus ada peningkatan,” jelasnya.
Wapres Ma’ruf kemudian menerangkan, pemerintah akan memfasilitasi upaya penguatan JIIPE. Yakni dengan mengakomodasi berbagai masalah termasuk melalui Perpu Cipta Kerja.
Sebagai informasi, total luas JIIPE adalah 3.000 hektar. Di mana, 400 hektar di antaranya berupa pelabuhan dan 1.800 hektar lainnya adalah kawasan industri. Dengan pelabuhan tersebut, estimasi pengeluaran untuk transportasi kelautan dapat turun hingga 20%. Sehingga pendanaan dapat difokuskan ke tingkat urgensi yang lebih tinggi.
Hingga saat ini, sudah ada 300 hektar kawasan industri yang terisi dari total 1.800 hektar tersebut. Nantinya, akan ada 200-300 hektar lahan lagi yang terisi seiring dengan masuknya beberapa pabrik baterai pada tahun ini dan tahun depan. Dengan begitu, pengisian lahan akan mendekati 40% pada akhir tahun depan. (q cok, tama dini)