Jatim RayaPemerintahanPeristiwa

Pertemuan Gubernur Khofifah Bersama Dubes Inggris Bahas Proyek Kereta SRRL Dan Pendidikan

51
×

Pertemuan Gubernur Khofifah Bersama Dubes Inggris Bahas Proyek Kereta SRRL Dan Pendidikan

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Pertemuan produktif dilakukan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menerima kunjungan Duta Besar Inggris Untuk Indonesia dan Timor-Leste HE. Dominic Jermey di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (15/12).

Dalam kesempatan tersebut, keduanya mendiskusikan perihal kerjasama Jawa Timur dan Inggris dalam berbagai sektor. Terutama terkait rencana realisasi proyek kereta api di Surabaya atau Surabaya Regional Railway Line (SRRL), Pendidikan Tinggi, Pendidikan Vokasi sampai Kerjasama studi banding ulama muda ke Inggris.

“Pertemuan hari ini sangat produktif. Pertama kami membahas program besar yang kita rancang terkait transportasi publik terutama kereta api di Surabaya. Realisasi proyek ini semakin menemukan titik terang terutama karena beberapa hari lalu baru keluar SK Menteri Keuangan yang memastikan akan memberikan support untuk proyek strategis ini,” ungkap Gubernur Khofifah.

Ia optimis bahwa proyek kereta api massal berbasis listrik ini akan menjawab kebutuhan angkutan massal di Kota Surabaya dan sekitarnya yang nantinya juga direncanakan akan terkoneksi dengan angkutan di kawasan Gerbangkertasusila.

Terlebih proyek ini penggarapannya juga akan melibatkan Inggris lewat Tim Manajemen Transport for London (TFL). Yang mana mereka terbukti sangat kompeten dalam menciptakan teknologi transportasi canggih. Salah satu buktinya mereka berhasil membangun transportasi kereta api cepat bahkan di atas gedung pencakar langit yang sudah berdiri sebelumnya cukup lama.

“Teknologi strategis seperti ini yang kami harap bisa diwujudkan di Jawa Timur. Untuk SRRL, saat ini sudah ada studi kelayakan dari KfW dan JICA yang akan dipertajam tim dari Kedutaan Inggris. Insya Allah proyek ini akan kami publikasikan sebelum tanggal 25 Desember ini,” katanya.

Selain itu, dalam pertemuan ini, Gubernur Khofifah juga membahas perihal kerjasama dengan universitas unggul Inggris, King’s College London yang akan dibuka kampus Indonesia di KEK Singhasari. Hal ini disebutnya penting untuk menyiapkan Jawa Timur dalam menghadapi tantangan industri manufaktur.

Pasalnya, pertumbuhan industri manufaktur di Jawa Timur sangat tinggi dengan mencapai 31,34% di tahun 2022. Di mana, angka tersebut melampaui prediksi manufaktur Indonesia 2045 di angka 30%.

“Jadi Memorandum of Agreement antara aKek singhasari dengan King’s College ini sesuatu sekali. Karena dengan proses percepatan industri manufaktur di Jawa Timur yang luar biasa, kita membutuhkan injeksi kualitas SDM lebih cepat. Dalam pembahasan tadi, insya Allah kami akan melibatkan lebih banyak perguruan tinggi di Indonesia, terutama di Jawa Timur seperti di Universitas Airlangga dan ITS,” lanjutnya.

Tak hanya itu, dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah juga meminta penguatan kerjasama untuk vocational training bagi siswa-siswi SMK khususnya di bidang welding. Ia berpendapat, pelatihan ini harus diperluas dan melibatkan peserta yang lebih banyak.

Selain itu, Ia mendiskusikan penguatan penghubung antar dua negara lewat pengiriman ulama-ulama muda ke Inggris. Yang mana, hal ini akan mendorong pengalaman strategis bagi mereka. “Ini sudah pernah dilakukan, tapi sempat terhenti. Jadi kami membahas bagaimana ini akan diadakan lagi,” jelasnya.

Di akhir, Gubernur Khofifah meminta agar komitmen ini terus berlanjut dan terus dikawal. Meskipun dirinya telah menyelesaikan masa jabatannya di akhir 2023 nanti.

Sementara itu, Dubes Dominic mengatakan bahwa dirinya bangga dapat menjalin kerjasama dengan Jawa Timur. Khusus untuk bidang pendidikan, dirinya berharap bahwa kerjasama ini akan menjadikan Jawa Timur hub bagi edukasi transnasional yang terjangkau.

“Kami senang dapat berkolaborasi dalam ekonomi, transportasi, dan pendidikan. Kami mendukung kemitraan yang terjadi antara universitas serta pengembangan keterampilan untuk industri masa depan pembangunan infrastruktur. Nantinya peningkatan pendidikan ini bisa menciptakan peluang ekonomi yang sangat besar. Hal inilah yang kami coba usahakan demi kesejahteraan masyarakat kita,” katanya.

Dalam kunjungan tersebut, Dominic juga berkesempatan menyicipi kuliner Jawa Timur, yakni rujak manis. Di mana, ia menerima pujian dari Gubernur Khofifah berkat inisiatifnya mengulek sendiri bumbu yang ada.

Bahkan Gubernur Khofifah juga mengajak Dominic untuk membuat rujak step by step, mulai dari menghaluskan bumbu dengan cara tradisional yani menguleg dengan alat ulegan dan cobek. Tampak keduanya antusias dan semangat menguleg bumbu rujak. (q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *