Pemerintahan

Dievaluasi Tiap Semester, Wali Kota Eri Cahyadi Bakal Cabut Beasiswa Pemuda Tangguh jika IPK Rendah

212
×

Dievaluasi Tiap Semester, Wali Kota Eri Cahyadi Bakal Cabut Beasiswa Pemuda Tangguh jika IPK Rendah

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar silaturahmi bersama dengan 3.500 mahasiswa penerima program beasiswa Pemuda Tangguh di halaman Balai Kota, Selasa (16/7/2024). Pada kesempatan ini, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi turut hadir, sekaligus memberikan motivasi dan arahan kepada para mahasiswa penerima program beasiswa Pemuda Tangguh.

Wali Kota Eri Cahyadi menyebutkan, sebagai mahasiswa penerima program beasiswa pemuda tangguh harus melakukan mampu membawa perubahan-perubahan besar di lingkungan sekitarnya. Ia tidak ingin, para mahasiswa penerima beasiswa pemuda tangguh tersebut hanya fokus dengan materi kuliah saja, akan tetapi juga harus memiliki jiwa sosial yang tinggi.

“Jadi pemuda tangguh ini jangan hanya ngurusi kuliah saja, tapi tidak memiliki jiwa sosial yang tinggi. Karena pemuda tangguh ini adalah tempat pelatihan, bagaimana mereka memiliki karakter, ilmu, dan memiliki jiwa sosial yang tinggi,” sebut Wali Kota Eri.

Oleh sebab itu, ia meminta kepada Kepala Dinas Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya Hidayat Syah, untuk melakukan evaluasi terhadap mahasiswa penerima program Pemuda Tangguh. Evaluasi ini bertujuan untuk memacu mahasiswa agar mampu membawa perubahan yang lebih baik lagi ke depannya. Baik itu perubahan bagi pribadinya maupun lingkungan di sekitarnya.

Evaluasi yang pertama adalah, soal indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswa penerima beasiswa Pemuda Tangguh. Ia ingin, Disbudporapar Surabaya melakukan evaluasi terhadap mahasiswa yang IPK-nya mengalami penurunan di setiap semesternya.

“Kalau ada penurunan berarti ada yang salah di anak ini. Masalahnya apa? Nah itu harus kita selesaikan,” kata Wali Kota Eri.

Evaluasi yang kedua, yaitu mahasiswa tersebut mampu membawa perubahan di lingkungan keluarganya, terutama kepada kedua orang tuanya. “Jangan sampai setelah disekolahkan, tapi lupa dengan bapak dan ibunya. Jadi saya ingin, Pemuda Tangguh itu mampu memberikan sesuatu (manfaat) kepada kedua orang tuanya,” tuturnya.

Sedangkan yang ketiga, ia meminta evaluasi soal keorganisasian yang diikuti oleh para mahasiswa Pemuda Tangguh. Dia ingin para mahasiswa tersebut memberikan manfaat untuk warga dan Kota Surabaya.

“Alhamdulillah, hari ini banyak Pemuda Tangguh yang mengisi (mengajarkan ilmunya) di Balai RW. Ada yang mengajarkan ilmu agamanya, ada yang dengan ilmu matematikanya, hingga ilmu bahasa Inggris-nya. Sehingga ketika mereka nanti lulus, selain nilai akademiknya kuat, juga akan memiliki jiwa sosial yang tinggi,” paparnya.

Ia menambahkan, Pemkot Surabaya berencana menambah kuota beasiswa Pemuda Tangguh di 2025. Penambahan kuota tersebut bersamaan dengan program satu kartu keluarga (KK) satu sarjana.

“Terus bertambah di tahun 2025, jadi lebih dari yang di 2024. Nah itu dengan penambahan program satu KK satu sarjana ya, sampai nanti dia (mahasiswa) bekerja,” pungkasnya. (q cox)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *