SURABAYA (Suarapubliknews) – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meresmikan Taman Hutan Raya (Tahura) Balasklumprik di komplek kantor Kelurahan Balasklumprik, Kecamatan Wiyung, Surabaya, Jumat (11/12/2020). Proses peresmian itu ditandai dengan penandatanganan prasasti, pemotongan tumpeng, dan dilanjutkan dengan pemotongan untaian melati.
Saat itu, Wali Kota Risma juga sempat keliling di Tahura Balasklumprik itu, sembari memberikan makan bebek di bagian belakang Tahura itu. Bahkan, ia juga sempat melihat panen Lele di bozem yang ada di Tahura tersebut.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma menjelaskan bahwa Tahura Balasklumprik itu luasnya sekitar 4 hektar dan penanamannya sudah dimulai sekitar Bulan Desember 2010. Kini, tanaman itu sudah tumbuh besar dan kawasan itu sudah berubah menjadi hutan, berbagai infrastruktur penunjangnya sudah jadi, sehingga dia berharap Tahura tersebut bisa menjadi tempat wisata sekaligus bisa meningkatkan income warga sekitar.
“Jadi, gerakan kita mengarah ke lingkungan karena kita mendapatkan oksigen dari tempat ini, sehingga nanti ini akan menjadi tempat wisata, dan sekaligus juga bisa meningkatkan perekonomian warga sekitar,” kata Wali Kota Risma.
Menurutnya, masuk ke Tahura itu gratis, tapi untuk beberapa venue seperti sepeda air nanti akan dikomunikasikan dengan warga setempat untuk pengelolaannya, sehingga nanti warga bisa mendapatkan akses ekonomi dari tempat tersebut. Ia mencontohkan seperti Mangrove Gunung Anyar yang tiketnya dengan cara membeli bibit mangrove.
“Jadi, warga yang cari bibit mangrove kemudian dijual kepada pengunjung, sehingga kita dapat bibit mangrove dan tidak perlu cari lagi, sedangkan warga juga bisa mendapatkan income. Mungkin nanti bisa juga dibuat seperti itu,” katanya.
Presiden UCLG ASPAC ini juga mengajak warga untuk memanfaatkan Sentra Wisata Kuliner yang ada di kawasan Tahura tersebut. Sebab, biasanya setelah diresmikan oleh Wali Kota Risma, akan semakin banyak pengunjungnya, sehingga banyaknya pengunjung itu harus dijadikan peluang oleh warga sekitar untuk berjualan demi mendapatkan income.
“Ayo dimanfaatkan peluang ini, jangan sampai direbut oleh orang luar, karena tujuan pembangunan ini untuk kesejahteraan warga juga,” tegasnya.
Selain itu, Wali Kota Risma juga menyampaikan bahwa Tahura di Balasklumprik itu bisa dijadikan alternatif wisata di Surabaya, terutama di masa pandemi Covid-19 ini. Makanya, dia pun berharap kepada warga Kota Surabaya untuk memanfaatkan 13 Tahura di Surabaya untuk liburan pada Hari Natal dan tahun baru kali ini.
“Saya harap warga liburan di sini saja atau di Tahura yang lainnya, ini penting untuk mengurangi resiko penularan virus Covid-19,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Yuniarto Herlambang memastikan bahwa sebanyak 13 Tahura di berbagai titik di Surabaya sudah dibuka. Tentunya, ketika para pengunjung masuk ke Tahura itu harus selalu menerapkan protokol kesehatan, karena saat ini masih masa pandemi.
“Sebanyak 13 Tahura di Surabaya sudah dibuka semuanya, tentu dengan protokol kesehatan. Seperti yang disampaikan Bu Wali, Tahura ini bisa menjadi alternative wisata saat libur natal dan tahun baru ini,” kata Herlambang.
Ia juga menjelaskan bahwa keunikan di Tahura Balasklumprik itu adalah ada spot sepeda airnya di bozem, ada camping untuk adik-adik Pramuka, ada ternak bebek, dan juga kawasannya sudah berbentuk hutan tanamannya ada sekitar 200 jenis, mulai dari tanaman pelindung, buah-buahan hingga tanaman pangan. Bahkan, kawasan ini juga dilengkapi Sentra Wisata Kuliner, sehingga tidak perlu keluar Tahura untuk mencari makan dan minum.
“Nah, ke depannya seperti yang disampaikan Bu Wali Kota, mungkin nanti akan ditambahkan binatang kijang di kawasan ini, nanti kami diskusikan lagi lebih lanjut,” pungkasnya. (q cox)