BisnisJatim Raya

BI Jatim Hanya Layani Penukaran Uang Baru Hanya di Kantor Perbankan

11
×

BI Jatim Hanya Layani Penukaran Uang Baru Hanya di Kantor Perbankan

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Dalam upaya mengurangi kerumunan dan risiko penularan Coronavirus Disease (Covid-19) Bank Indonesia (BI) Provinsi Jatim menyilakan, masyarakat yang hendak menukarkan uang pecahan kecil agar melakukannya di kantor bank/perbankan atau melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Prov Jatim, Difi Ahmad Johansyah mengatakan kebijakan ini diambil BI Jatim demi keamanan, sekaligus mencegah penyebaran pandemi Covid-19. BI Jatim terpaksa tidak melaksanakan alias meniadakan layanan penukaran uang pecahan baru seperti tahun-tahun sebelumnya.

“BI Jatim sudah berkoordinasi dengan perbankan untuk menempatkan titik-titik mana yang akan melayani penukaran uang pecahan baru. Silakan ke kantor perbankan, karena tahun ini kami tidak melayani penukaran uang pecahan,” katanya.

Kepala Grup Sistem Pembayaran dan Pengedaran Uang Rupiah (PUR) Layanan dan Informasi BI Jatim, Imam Subarkah menambahkan, tahun ini telah tersedia 273 titik layanan penukaran uang di perbankan.

BI juga melibatkan Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang Rupiah (PJPUR) dalam pendistribusian uang layak edar. “Penukarannya hanya ada di bank, tidak ada penukaran di luar kantor. BI juga memastikan bahwa uang layak edar tersebut telah terjaga kebersihannya sesuai dengan protokol Covid-19,” terangnya.

Tahun ini, BI Jatim menyediakan uang baru pecahan kecil sebesar Rp25,8 triliun. Lebih sedikit dari tahun lalu sebesar Rp33,4 triliun yang pada akhirnya terpakai sebanyak Rp26-27 triliun. Pengurangan ini juga berkaitan dengan prediksi kebutuhan yang berkurang akibat kondisi Covid-19.

Kepala Divisi SP PUR Layanan & Administrasi BI Jatim Abrar, juga mengharapkan agar masyarakat lebih memanfaatkan pembayaran non tunai seperti QRIS (QR Code Indonesian Standard) sebagai pola transaksi dalam kondisi saat ini.

“Tak hanya untuk transaksi jual beli, bahkan QRIS bisa dimanfaatkan untuk pembayaran yang sifatnya keagamaan sepeti sodaqoh, bayar zakat dan sejenisnya, apalagi saat ini memasuki momen Ramadhan,” katanya.

Untuk QRIS sendiri, sejak akhir Februari 2020 himgga per 24 April 2020, nampak penambahan 67.175 merchant QRIS baru, atau meningkat sebesar 20,7 persen. (q cox, tama dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *