BisnisNasional

CSR Pasar Modal Indonesia Targetkan Ribuan Kantong Darah

19
×

CSR Pasar Modal Indonesia Targetkan Ribuan Kantong Darah

Sebarkan artikel ini

JAKARTA (Suarapubliknews) – Self-Regulatory Organizationyang terdiri dari PT Bursa Efek  Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia kembali menyelenggarakan rangkaian kegiatan Corporate Social Responsibility dalam rangka 44 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia, bertepatan dengan Hari Palang Merah Indonesia.

Direktur KSEI sekaligus Ketua Panitia penyelenggaraan HUT ke-44 pasar modal Indonesia Syafruddin mengatakan, rangkaian kegiatan CSR dalam rangka HUT ke-44 pasar modal Indonesia merupakan komitmen BEI, KPEI, KSEI untuk penanggulangan COVID-19 sesuai dengan tema tahun ini yaitu ‘Sinergi Pasar Modal untuk Pemulihan Ekonomi’. “Kami berharap pandemi COVID-19 dapat diredam sehingga masyarakat menjadi semakin sehat dan kondisi perekonomian semakin kondusif,” katanya.

Sampai dengan 15 September 2021, dana CSR yang berhasil terkumpul berjumlah Rp36,2 miliar, terdiri dari Rp11,3 miliar dari pendapatan transaksi pasar modal dan jasa kustodian pada 9 Agustus 2021, serta Rp24,9 miliar dari donasi pelaku industri pasar modal Indonesia. Dana CSR yang terkumpul digunakan untuk penanggulangan pandemi COVID-19.

Seluruh pendapatan SRO dari transaksi pasar modal Indonesia yang dilakukan investor serta jasa kustodian pada 17 September 2021 akan kembali dikonversi menjadi dana CSR. Jika asumsi nilai transaksi per tanggal tersebut berada pada kisaran Rp9 triliun sampai dengan Rp 15 triliun, maka dana CSR yang dapat dialokasikan  dari  pendapatan  transaksi  pasar  modal  dan  jasa  kustodian  pada 17 September 2021 berkisar antara Rp5 miliar hingga Rp8 miliar.

SRO bekerjasama dengan PMI menyelenggarakan kegiatan CSR berupa donor darah dan donor plasma konvalesen serentak di beberapa kota. Pelaksanaan donor tersebut diselenggarakan di lima wilayah di DKI Jakarta, Banjarmasin, Batam, Bengkulu, Kediri, Kendari, Makassar, Malang, Mataram, Semarang, Surabaya serta Pangkal Pinang.

Kegiatan tersebut dilakukan untuk mendukung kebutuhan darah PMI karena selama pandemi COVID-19 kebutuhan donor darah dan donor plasma konvalesen cukup meningkat, sedangkan persediaan darah sangat terbatas.

Syafruddin menambahkan, jumlah peserta donor di Surabaya yang terdaftar adalah 3.050 orang. Selain kegiatan donor darah, dalam acara yang dihadiri Kepala Kantor Regional 4 Jawa Timur Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bambang Mukti Riyadi dan Walikota Surabaya Eri Cahyadi juga dilaksanakan penyerahan alat kesehatan berupa 5 blood collection mixer dan 350 apheresis amicore single needle senilai Rp1,25 miliar kepada PMI Surabaya serta santunan kepada 37 tenaga kesehatan senilai Rp444 juta.

Satu hari sebelumnya pada tanggal 16 September 2021, di Jakarta juga berlangsung simbolis penyerahan paket donor darah untuk empat ribu penderma darah oleh Direktur KPEI sekaligus wakil ketua panitia penyelenggaraan HUT ke-44 pasar modal Indonesia Iding Pardi yang dilangsungkan di PMI pusat provinsi DKI Jakarta.

Dukungan lain dilakukan SRO melalui penyediaan oksigen untuk Indonesia sesuai dengan program yang dicanangkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Berdasarkan data dari Kemenkes RI, 30% pasien COVID-19 membutuhkan perawatan dengan salah satu bantuan vital berupa oksigen.

Hingga saat ini, SRO telah mendistribusikan sebagian oxygen concentrator kepada Pusat Analisis Determinan Kesehatan (PADK) Kemenkes RI dengan nilai Rp1 miliar. Bantuan lain yang telah diberikan kepada PDAK Kemenkes RI untuk perlengkapan rumah sakit darurat COVID-19 (RSDC) adalah berupa sepuluh ribu unit oximeter senilai Rp556 juta. SRO juga telah berupaya membantu penyediaan peralatan kesehatan kepada RSUD dan puskesmas di berbagai provinsi.

Hal lain yang menjadi perhatian khusus SRO adalah para pekerja yang terimbas pandemic COVID-19, khususnya tenaga kesehatan (nakes) dan petugas Tempat Pemakaman Umum (TPU). Bantuan diberikan dalam bentuk santunan sebesar Rp12 juta untuk masing-masing ahli waris nakes.

Berdasarkan data dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), terdapat lebih dari 600 orang nakes yang gugur selama pandemi COVID-19. Sampai dengan pertengahan Agustus 2021 lalu, pemberian santunan telah direalisasikan kepada 32 keluarga nakes yang tergabung dalam PPNI Pusat dengan total biaya sebesar Rp384 juta. Tahapan selanjutnya, 23 keluarga nakes tengah dalam proses verifikasi dengan PPNI Provinsi DKI Jakarta.

Sementara itu, bantuan kepada petugas TPU berupa penyediaan makanan dan vitamin telah dilaksanakan sejak pertengahan Agustus 2021. Bantuan sebesar lebih dari Rp100 juta diberikan kepada seratus petugas TPU Rorotan, Jakarta Utara, lima puluh petugas di TPU Pendurenan, Jakarta Selatan, dan petugas TPU di Kupang dan Batam. (q cox, tama dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *