Jatim RayaPeristiwa

Desak Pemerintah Tegur Aplikator Perihal Tarif Murah, Driver Online Frontal Jawa Timur Bakal Gelar Aksi

12
×

Desak Pemerintah Tegur Aplikator Perihal Tarif Murah, Driver Online Frontal Jawa Timur Bakal Gelar Aksi

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Driver online yang tergabung dalam Frontal (Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal) Jawa Timur siap gelar aksi demo damai pada 24 Maret 2022 mendatang di Surabaya.

Hal ini dibenarkan Tito Achmad, Ketua Presidium Frontal Jawa Timur.

“Iya benar. 24 Maret mendatang, rekan-rekan driver online yang tergabung dalam Frontal Jawa Timur akan gelar aksi demo damai turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi,” kata Tito, Sabtu (12/3/2022).

Kesepakatan menggelar aksi demo damai setelah perwakilan rekan-rekan driver online berdiskusi untuk membahas situasi terkini, termasuk keluhan perihal tarif murah yang dipatok aplikator, khususnya untuk ojol (ojek online) pada Jumat (11/3) sore di Warung Mami, Jalan Ahmad Yani, Surabaya.

Mengambil tema “Aksi Demo Damai Reuni Akbar Driver Online FRONTAL Jatim”, kata Tito, selain dari Surabaya, nantinya juga akan ada perwakilan driver online dari Gresik, Lamongan, Tuban, Sidoarjo, Mojokerto, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi dan kota serta kabupaten di Jawa Timur akan ikut serta dalam aksi demo damai yang dipusatkan di Grahadi, Surabaya.

Diungkapkan Tito,, dari waktu ke waktu, tarif yang didapatkan pengemudi ojek online bukannya meningkat, namun malah menurun.

“Yang tadinya harga Rp. 7.200, sekarang tarifnya turun menjadi Rp. 6.400 per 0-4 kilometer,” imbuhnya.

Oleh karena itu, Tito mengharapkan agar pemerintah lebih memberikan perhatian kepada nasib pengemudi ojek online. Termasuk menegur aplikator, baik itu Grab maupun Gojek.

Tak hanya kedua aplikator tersebut, namun Tito juga menyoroti keberadaan aplikator lainnya, seperti Shoppee, In Driver, dan Maxim.

“Intinya, pemerintah harus menegur dan menindak tegas jika ada aplikator-aplikator yang tidak patuh pada Peraturan Menteri Perhubungan No.12 tahun 2019 khususnya aturan mengenai tarif yang berlaku,” tegasnya.

Untuk itu, lanjut Tito, dirinya berharap Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi atau diwakili Budi Setiadi selaku Dirjen Perhubungan Darat (Dirjenhubdar) bisa hadir saat proses mediasi yang nantinya dipusatkan di Grahadi. Termasuk Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur.

“Karena sudah 3 kali aksi Frontal, Bu Khofifah selalu diwakili stafnya pada saat mediasi,” ungkapnya.

Sementara itu, ditambahkan Daniel Lukas Rorong, Humas Frontal Jawa Timur,
tuntutan lainnya yang akan disampaikan yakni perihal suspend sepihak yang masih sering dilakukan oleh aplikator pada mitranya. Juga kebijakan potongan 20 persen yang dibebankan aplikator pada mitranya tiap kali dapat orderan bisa dievaluasi atau diturunkan selama masih masa pandemi seperti sekarang ini.

Tapi memang, poin tuntutan utama demonya dititikberatkan pada rendahnya tarif saat ini sehingga pendapatan rekan-rekan ojol menurun.

“Minyak goreng saja naik, masak tarif ojol turun? Belum lagi kebijakan dihapuskannya Premium. Sehingga ada tambahan biaya untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) yakni Pertalite untuk operasional sehari-hari,” tegasnya.

Untuk titik kumpul, lanjut Daniel, di depan Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur di Ahmad Yani, Kamis (24/3) Pukul 07.00. Dan berakhir di Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya.

Foto: Saat aksi demo damai Frontal Jilid 2, 15 Maret 2020 lalu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *