BisnisNasional

Fête de la Musique , Perayaan Hari Musik ala Prancis Kembali Hadir di Surabaya

19
×

Fête de la Musique , Perayaan Hari Musik ala Prancis Kembali Hadir di Surabaya

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – IFI Surabaya kembali menggelar “Fête de la Musique”, perayaan hari musik ala Prancis yang telah diselenggarakan sejak 40 tahun yang lalu dan telah dirayakan di lebih dari 120 negara. Pada tahun ini, IFI menyelenggarakan konser di ruang terbuka di komplek AJBS.

Direktur IFI Surabaya Sandra Vivier mengatakan dua tahun adalah masa yang tidak mudah bagi para musisi dengan adanya pandemi, menjadi sebuah keharusan untuk mengembalikan jiwa di panggung musik lokal. “Itulah mengapa kami ingin mengadakan kontes yang 100% live,” katanya.

Fête de la Musique di Surabaya menampilkan 9 grup musik dan 4 musisi solo, dengan sekitar 50 musisi tampil di panggung dan mereka di antaranya membawakan lagu terkenal Prancis “La Vie en Rose” bersama Finna Kurniawati, violinist dan co-founder String Orchestra of Surabaya.

General Manager Hotel IBIS Styles Surabaya Ricky Coen Arifin, yang juga tampil membawakan musik Prancis bersama grupnya, Old Fashioned. “Musik Prancis menawarkan berbagai gaya dan juga artis-artis terkenal seperti Johnny Halliday karena musik rock layak untuk lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia,” katanya

Dari banyak grup yang hadir di Fête de la Musique di Surabaya, beberapa diantaranya band asal Surabaya yang mulai naik daun seperti “Minnara’, “Shama” dan ada grup pendatang baru “Three Second Theory”, band mahasiswa dari Universitas Brawijaya Malang, dengan Maritza sebagai vokalisnya. Band inilah yang memenangkan juara pertama untuk kontes musik “La Vie en Rose” yang pertamakali diselenggarakan oleh IFI Surabaya.

Penonton menjumpai berbagai genre musik, mulai klasik hingga metal, serta jazz dan pop. Pemenang kedua menyuguhkan komposisi klasik “Cygne Blanc” yang dibawakan oleh duo pemain biola Nasya Lilananda & Jasmine Sanjaya.

Pemain perkusi dan guru musik di Jakarta, sekaligus dewan juri “La Vie en Rose”Gabriel Laufer, megatakan kualitas para peserta luar biasa dan melebihi apa yang kami bayangkan. “Surabaya benar-benar merupakan salah satu kiblat untuk para pemusik dan saya sangat gembira bisa bertemu dengan musisi lokal dalam rangka Fête de la Musique di IFI Surabaya,” katanya.

Setelah sukses diselenggarakan di edisi perdana, pihaknya berharap Fête de la Musique menjadi kegiatan reguler yang bisa dijadikan ajang untuk mengembangkan dan bertukar segala hal tentang musik antara Surabaya dan Prancis. Acaranya ini dihadiri Atase Kebudayaan Kedutaan Besar Prancis di Jakarta Charlotte Esnou dan Konsulat Kehormatan Prancis di Surabaya Han Jayanata. (Q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *