SURABAYA (Suarapubliknews) – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Semarak Gernas BBI secara virtual dengan mengangkat tema “Optimis Jatim Bangkit 2022” dalam rangka mendukung Fokus Presidensi G20 untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi global melalui inklusi keuangan digital, Pemerintah Indonesia terus mendorong Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata Indonesia (BWI) di seluruh provinsi di Indonesia.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Budi Hanoto mengatakan sebagai Campaign Manager Gernas BBI dan BWI, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Semarak Gernas BBI sebagai suatu perwujudan bahwa Jawa Timur turut memupuk rasa cinta dan bangga terhadap produk buatan Indonesia.
“Selain itu, sejalan dengan program Optimis Jatim Bangkit 2022, kegiatan unggulan GBBI di Jawa Timur berfokus pada perluasan Rumah Kurasi, sertifikasi Kurator, dan sertifikasi halal melalui skema Ikrar Halal. Berbagai kegiatan tersebut diharapkan mampu memberikan dampak multiplier effect terhadap kinerja UMKM Jawa Timur,” katanya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan 1,5 juta produk UMKM Jawa Timur ditargetkan mendapat sertifikat halal pada tahun 2022. Oleh karena itu, program pendampingan sertifikasi halal dan perluasan Rumah Kurasi yang saat ini dicanangkan Bank Indonesia sangat diperlukan untuk mencapai target tersebut.
“Dari sisi pariwisata, Gernas BBI dan BWI sejalan dengan semangat Pemerintah Provinsi Jawa Timur dimana saat ini Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sedang menginisiasi 3 (tiga) dari kuota 15 Desa Devisa yang dapat disinergikan dengan Rumah Kurasi dan Export Center Kadin Jatim,” katanya.
Semarak Gernas BBI: “Optimis Jatim Bangkit 2022” diawali dengan tarian menawan yang menjadi ciri khas suku Madura yang mencirikan keyakinan Jawa Timur dalam membangkitkan pemulihan ekonomi di tahun 2022. Kegiatan berlanjut dengan beberapa agenda kegiatan. Agenda pertama, seremonial Kick Off Ikrar Halal berupa penyerahan mandat kerjasama pendampingan dan pengurusan sertifikasi halal dari Bank Indonesia kepada Halal Center Bahrul Maghfiroh.
Mandat tersebut diserahkan secara virtual oleh Budi Hanoto kepada Founder Sistem Penjamin Mutu Halal Internal (SPMHI) Halal Center Bahrul Maghfiroh, Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS. Dengan diserahkannya mandat tersebut, Halal Center Bahrul Maghfiroh akan melakukan pendampingan sertifikasi halal kepada 250 UMKM dengan 100 UMKM diantaranya dari kalangan pesantren.
Pada agenda kedua, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Kamar Dagang Indonesia melakukan perluasan Rumah Kurasi. Target Rumah Kurasi tersebut mencapai 1.000 produk UMKM terkurasi agar memiliki standar mutu dan kelayakan yang baik sehingga kedepan produk-produk tersebut mampu dipasarkan secara nasional dan mampu bersaing secara global.
Ketua Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto, menyampaikan bahwa Kadin Jatim terus memberikan pelatihan uji kompetensi pendamping UMKM kurator produk UMKM. “Tahun ini Kadin melalui Surabaya Export Center memiliki target ekspor mencapai 100 juta USD dimana target tersebut akan diupayakan untuk dipenuhi dari produk UMKM yang telah dikurasi melalui Rumah Kurasi,” katanya.
Pada agenda ketiga, Semarak Gernas BBI menghadirkan Financial Trainer kelas nasional yaitu Adrian Maulana dan Ligwina Hananto untuk mengedukasi lebih dari 500 partisipan acara yang mayoritas anak muda tentang smart financial planning for millennial. Melalui webinar ini, para milenial diharapkan dapat mengubah mindset, sikap dan perilaku sehingga mampu membuat keputusan secara mandiri dalam mengelola keuangan. Kegiatan kemudian diakhiri dengan penampilan Komika yang sedang naik daun, Kiki Saputri.
Seluruh rangkaian kegiatan Semarak Gernas BBI tersebut diharapkan mampu menjadi inspirasi kegiatan pengembangan UMKM yang berkelanjutan demi mendorong pemulihan ekonomi nasional serta memberikan dampak multiplier effect terhadap kinerja UMKM yang pada akhirnya akan mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang kuat, seimbang, inklusif, dan berkelanjutan. (q cox, tama dinie)