Jatim RayaPemerintahan

Gubernur Khofifah: Donor Darah Tak Sekadar Selamatkan nyawa, Namun Tingkatkan Solidaritas Kemanusiaan

15
×

Gubernur Khofifah: Donor Darah Tak Sekadar Selamatkan nyawa, Namun Tingkatkan Solidaritas Kemanusiaan

Sebarkan artikel ini

JEMBER (Suarapubliknews) – Memperingati Hari Donor Darah Sedunia (HDDS) 2022, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat untuk terus berpartisipasi dan terus aktif mendonorkan darah, dalam upaya menyelamatkan nyawa sesama sekaligus meningiatkan solidaritas kemanusiaan.

“Saya mengajak kita semua, untuk aktif dalam peringatan HDDS 2022. Karena saat ini sudah banyak sekali pos-pos donor darah melalui berbagai fasilitas pelayanan masyarakat. Ini sebaiknya rutin dilakukan,” katanya dalam kunjungan kerjanya di Jember, Selasa (14/6).

Ia mengapresiasi dan menyampaikan terimakasih kepada para pendonor darah yang sukarela mendonorkan darahnya untuk keselamatan banyak nyawa. Menurutnya, para pendonor benar-benar mencerminkan tema dunia HDDS 2022 yakni ‘Mendonorkan darah adalah suatu tindak solidaritas kemanusiaan. Bergabunglah untuk  selamatkan nyawa’.

Gubernur Khofifah berharap, peringatan HDDS 2022 menjadi momentum agar masyarakat semakin banyak yang mampu berkomitmen melakukan donor darah. Tidak sekadar menyelamatkan nyawa, namun juga dapat meningkatkan solidaritas kemanusiaan.

“Para pendonor darah aktif merupakan social capital (modal sosial) yang dimiliki Jawa Timur. Sehingga, yang dilakukan para pendonor merupakan bentuk aksi sosial yang ikhlas dan bermanfaat dalam upaya menyelamatkan nyawa manusia. Mereka dengan sukarela tanpa dibayar untuk mendonorkan darahnya kepada masyarakat yang membutuhkan,” jelasnya.

Bahkan, apresiasi tersebut diwujudkan oleh Gubernur Khofifah dengan memberikan penghargaan Satya Lencana dan Piagam bagi ratusan pendonor sukarela yang telah mendonorkan darahnya, masing-masing sebanyak 75 kali di PMI yang sebagian sudah kategori  lansia, pada Desember 2021 lalu.

“Semoga perjuangan dan semangat donor ini juga dilanjutkan para generasi muda agar semakin giat melakukan donor darah. Pengkaderan ini juga sudah mulai disosialisasikan sejak dini melalui program Palang Merah Remaja (PMR),” ujarnya.

Gubernur Khofifah yang juga Ketua Umum Muslimat NU tersebut berharap, proses ini diikuti dengan sistem regenerasi yang diikuti oleh setiap jenjang pendidikan sekolah. “Di sisi lain, saat ini para generasi muda juga dapat membantu meningkatkan minat masyarakat untuk menyadari pentingnya melakukan donor dengan memanfaatkan media sosial. Terutama manfaat kesehatan bagi tubuh, apabila melakukan donor secara teratur. Nah, dari situ sekaligus mempromosikan nilai-nilai dari pendonor darah yang sukarela dan atas nama solidaritas kemanusiaan,” imbuhnya.

Berdasarkan data dari PMI Jatim, tahun 2020, dalam satu tahun sebanyak 310 pendonor melakukan transfusi darah sebanyak 100 kali, lalu ada 449 pendonor melakukan transfusi sebanyak 75 kali, 1317 pendonor melakukan donor sebanyak 50 kali dan 4.207 pendonor melakukan donor darah sebanyak 25 kali.

Sementara pada tahun 2021 menunjukkan sebanyak 111 pendonor melakukan donor darah sebanyak 100 kali. Lalu, 552 pendonor yang melakukan transfusi darah sebanyak 75 kali. Selain itu juga ada 777 pendonor yang melakukan donor darah sebanyak 50 kali dan 3781 pendonor yang melakukan transfusi darah sebanyak 25 kali.

“Ayo, kita mendonorkan darah. Tiada sukacita yang lebih besar daripada menyelamatkan satu jiwa. Darah anda sangat berharga, dan jadikanlah perilaku tersebut menjadi sesuatu yang istimewa. Mari kita melakukan aksi nyata, dan jadi pahlawan Indonesia dengan mendonor darah!  Bagikan bentuk rasa peduli anda dan jadilah pahlawan bagi sesama,” pesan Gubernur Khofifah.

Dikesempatan HDDS 2022, Gubernur Khofifah juga mengucapkan apresiasi tinggi kepada relawan PMI yang hingga saat ini terus mengabdi. “Terimakasih seluruh dedikasi para pengurus,  petugas dan relawan PMI. Karena anda sudah mengabdikan diri untuk berbagai tugas kemanusiaan hingga saat ini. Relawan adalah membahas mengenai keikhlasan, karena tanpa keikhlasan tidak mungkin tugas kemanusiaan ini akan terus berjalan,” tutupnya. (Q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *