Jatim RayaPemerintahan

Gubernur Khofifah Ingatkan Pancasila Adalah Perekat Kebhinekaan

13
×

Gubernur Khofifah Ingatkan Pancasila Adalah Perekat Kebhinekaan

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Pada momen Hari Kelahiran Pancasila tahun 2023, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus mengingatkan kepada masyarakat bahwa Pancasila merupakan perekat kebhinekaan.

Menurutnya, semangat persatuan dari Pancasila inilah yang akan selalu menjadi dasar kuat agar masyarakat tidak mudah terpecah belah karena adanya perbedaan. “Meski berbeda agama, berbeda suku, budaya dan bahasa, berbeda warna kulit tapi kita semua satu dalam jiwa Indonesia dan semangat Pancasila,” ujarnya usai upacara Hari Kelahiran Pancasila di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (1/6).

Gubernur Khofifah yang juga Ketua Umum Muslimat NU ini juga mengingatkan kepada masyarakat,agar selalu bersiap menjadi game changer. Hal ini dilakukan agar tercipta gagasan yang dapat memberi makna baru bagi lingkungan maupun mengubah dunia.

Hal tersebut senada dengan tema Hari lahir Pancasila tahun ini, yakni ‘Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global’,. Menurutnya, dengan semangat tema ini, masyarakat diharapkan terus mampu menghadapi tantangan global. “Kita harus mau bekerja sama, saling menghormati, membantu utamanya di era peradaban global untuk memaknai nilai kebersamaan,” katanya.

Gubernur Khofifah menambahkan, adanya elaborasi dalam kehidupan ber Pancasila di lingkungan masyarakat juga harus terus dipraktekkan. Salah satunya yakni hidup bergotong royong dalam upaya untuk menghidupkan nilai-nilai kebhinekaan. “Spirit ini harus terus digaungkan, karena ini merupakan tradisi yang harus kita jaga hingga lintas generasi,” lanjjutnya.

Tak dipungkiri, Gubernur Khofifah pun menyampakan berbagai tantangan Pancasila di era ini. Salah satunya, yakni ideologi alternatif yang kerap  disuarakan melalui media sosial dan justru mudah diakses oleh seluruh masyarakat. 

“Harus terus dicarikan solusi agar seperti radikalisme, ekstremisme, dan konsumerisme ini dipahami masyarakat kita dan mereka tidak kehilangan daya tarik untuk memahami dan mendalami nilai-nilai Pancasila,” imbuhnya.

Pada upacara Hari Kelahiran Pancasila tersebut, di depan ribuan undangan yang hadir, Gubernur Khofifah juga membacakan Amanat Presiden Republik Indonesia dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2023.

Sejalan dengan yang disampaikannya, dalam sambutan Presiden Joko Widodo tersebut juga disampaikan, jika pengamalan nilai-nilai Pancasila merupakan perwujudan rasa cinta kepada tanah air. Sehingga dapat membangun bangsa dan negara yang lebih baik.

“Nilai-nilai Pancasila ini dapat diamalkan dalam bentuk sederhana, seperti saling menghargai, bekerjasama dan menghormati. Berkat Pancasila dengan nilai-nilai inklusivitas, toleransi dan gotong royong, keberagaman yang ada menjadi berkah yang dirajut dalam indentitas nasional Bhinneka Tunggal Ika,” tuturnya membacakan.

Melalui sambutan tersebut, Gubernur Khofifah juga menyampaikan jika Hari Lahir Pancasila tanggal 1 Juni memiliki makna bagi rakyat dan bangsa Indonesia. Tidak hanya menjunjung tinggi Pancasila sebagai dasar negara ataupun tujuan bangsa, namun juga turut menjadikan Pancasila sebagai pegangan dalam kehidupan sehari-hari.

“Pancasila bukan hanya untuk dibaca dan didengar namun harus dipraktekkan dan diaktualisasikan dalam kehidupam sehari-hari. Sehingga nilai-nilai Pancasila akan tertanam di dalam hati bangsa Indonesia,” ungkapnya.

Terakhir, dirinya berharap agar momen Hari Lahir Pancasila yang selalu diperingati tanggal 1 Juni 2023, tidak hanya menjadi rutinitas dan seremoni. Namun, digunakan sebagai momentum pengingat untuk membangun kebersamaan menuju peradaban baru.

“Pancasila harus direpresentasikan sebagai sebuah ideologi toleransi, ideologi pluralisme, ideologi multikulturalisme, dan ideologi kemanusiaan serta keadilan dan kesejahteraan,” terangnya.

Pesan ini disampaikan Gubernur Khofifah utamanya bagi para milenial. Dirinya berharap agar para kaum muda saat ini dapat mengenali makna dari sila-sila yang ada di dalam lima sila Pancasila.

“Antara religiusitas dan nasionalisme itu adalah dua hal yang saling menyatu. Sila ke-1, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa. Maka sesungguhnya nasionalis religius atau religius nasionalis merupakan sebuah kesatuan,” tegasnya.

Oleh kerena itu, Gubernur Khofifah menambahkan, agama menjadi hal penting menjadi bagian referensi kehidupan manusia. “Ayo kita pupuk terus komitmen dan semangat untuk terus menjaga keutuhan, persatuan dan kesatuan Indonesia. Selamat Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2023, salam Pancasila,” tutupnya. (q cok, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *