Jatim RayaPemerintahanPeristiwa

Gubernur Khofifah Pesankan Implementasi Reformasi Birokrasi Berdampak Tematik dengan Prioritas 4 Aspek

24
×

Gubernur Khofifah Pesankan Implementasi Reformasi Birokrasi Berdampak Tematik dengan Prioritas 4 Aspek

Sebarkan artikel ini

SURABAYA, (Suarapubliknews) ~ Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membuka Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan (PKA) IV dan IV Tahun 2023 dan Halal Bihalal di Kantor BPSDM Provinsi Jawa Timur, Jumat (5/5).

Di kesempatan ini, Gubernur Khofifah berpesan untuk memastikan reformasi birokrasi berdampak secara tematik fokus pada  empat hal penting. “Pada penghargaan SPBE lalu, oleh Menteri PANRB, Jatim meraih Digital Goverment Award 2023. Namun, diberikannya penghargaan tersebut bukan hanya sekedar bagaimana digitalisasi berperan dengan baik melainkan juga pada dampaknya lewat 4 aspek strategis” katanya.

Pertama, bagaimana Reformasi Birokrasi berdampak pada Penanggulangan Kemiskinan. Dalam hal ini, tata kelola birokrasi mengakselerasi penurunan kemiskinan dengan berbagai ekosistemnya. Termasuk didalamnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Kedua, Reformasi Birokrasi Peningkatan Investasi. Dimana pada RB ini memperkuat penerapan omnibus law, meningkatkan competitiveness index, untuk melipatgandakan investasi pada suatu daerah.

“Saat ini kita lakukan bagaimana upaya peningkatan ivestasi baik dari dalam maupun luar negeri. Inilah mengapa, Jawa Timur rutin menyelenggarakan Misi Dagang danni vestasi di berbagai daerah. Saat ini total sudah ada 30 daerah dan 32 kali misi dagang dan investasi dilaksanakan,” paparnya.

Karena kekuatan industri  manufaktur di Jawa Timur ini mendekati  32%, maka banyak daerah yang mengirimkan raw material (bahan mentah) untuk diolah di Jatim lalu, dibawa kembali ke tempat asalnya atau untuk eksport. “Ini menjadi peluang bagi Jawa Timur yang secara nilai industri manufaktur cukup handal ,” lanjutnya

Ketiga, RB Percepatan Prioritas Aktual Presiden. RB ini menegaskan tata kelola birokrasi merespons hal-hal mendesak sesuai arahan Bapak Presiden, sehingga dapat memitigasi risiko yang berdampak serius pada masyarakat. 

Keempat, RB Digitalisasi Administrasi Pemerintahan. Gubernur Khofifah menjelaskan, digitalisasi berbasis arsitektur SPBE menjadi pilar bagi program Reformasi Birokrasi Tematik yang berdampak luas bagi masyarakat. Ia mengatakan bahwa dalam upaya menerapkan reformasi birokrasi digitalisasi administrasi pemerintahan, penting untuk tetap melakukan cek dan recek serta detail. 

“Jadi meski cara kerja kita  sudah menerapkan digital IT, kita harus tetap punya pola kerja untuk cek dan  detail. Cek detail, cek detail dan cek detail. Selain itu, update data juga penting. Karena dalam upaya perencanaan ke depan kita perlu data paling baru untuk menjamin proyeksi ke depan supaya bisa konkrit. Pastikan bahwa kinerja kita semua harus  berdampak pada 4 aspek tersebut. Karena 4 hal ini akan menjawab isu nasional dan global. Ini harus dicamkan oleh seluruh peserta PKA,” jelasnya.

Ia juga memesankan agar masalah update data tersebut menjadi perhatian semua pihak baik yang ada di pemerintahan kabupaten kota maupun yang ada di provinsi. Sebab ditegaskan mantan Menteri Sosial ini, agregasi dan integrasi data menjadi sangat penting agar bisa saling ada keterbukaan dan saling update data di masing-masing instansi. “Karena masih banyak yang punya mindset kalau punya data cenderung  ditutup . Kita harus saling konfirmasi data satu sama lain,” tegasnya.

Tidak sampai di situ saja, Gubernur Khofifah juga menyampaikan pada seluruh peserta bahwa konfirmasi data atas kinerja kepada sektor terkait harus diperkuat sinerginya. Di akhir, Ia juga secara resmi membuka gelaran PKA. “Dengan mengucap Basmallah, Bismillahirrohmanirrohim, Pelatihan Kepemimpinan  Administrator Angkatan IV dan V Tahun 2023 saya nyatakan resmi dibuka,” tutupnya.

Sebagai informasi, PKA adalah pelatihan struktural kepemimpinan administrator sebagaimana diatur dalam peraturan pemerintah yang mengatur mengenai manajemen pegawai negeri sipil, yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi Peserta dalam rangka memenuhi standar Kompetensi manajerial Jabatan Administrator. Usai membuka secara resmi PKA, Gubernur Khofifah juga berkesempatan menjalin silaturahmi dengan berhalal bihalal bersama seluruh ASN dan karyawan BPSDM Prov Jatim.

Di sisi lain, Kepala BPSDM Jawa Timur Aries Agung Paewai dalam laporannya mengatakan bahwa PKA Angkatan 4 dan 5 tahun 2023 ini diikuti oleh total 80 peserta. Para peserta merupakan ASN yang berasal dari berbagai daerah dengan rincian dari Pemprov Jatim 2 orang, Kota Blitar 11 orang, Kota Batu 6 orang, Kota Probolinggo 5 orang, Kabupaten Mojokerto 3 orang, Kabupaten Banyuwangi 3 orang.

Kemudian dari Kabupaten Sampang 3 orang, Kabupaten Jember 3 orang, Kabupaten Sumenep 6 orang, Kabupaten Jombang 3 orang, Kabupaten Madiun 5 orang, Kabupaten Situbondo 4 orang, Kabupaten Pacitan 5 orang, Kabupaten Malang 3 orang, Kabupaten Kubu Raya 7 orang. “Serta yang spesial pada kesempatan ini terdapat peserta dari Ibu Kota Negara, Kabupaten Penajam Paser Utara ada 11 orang,” imbuhnya.

Aries juga menambahkan bahwa para peserta PKA sejatinya telah berproses dalam pembelajaran mandiri secara online sejak tanggal 25 Maret 2023 hingga akhirnya dibuka secara resmi pada hari ini, Jumat 5 Mei 2023. Kemudian akan dilanjutkan dengan pembelajaran klasikal.

“Sebelum masuk klasikal seperti saat ini mereka sudah disaring dengan berbagai ilmu pengetahuan dan juga persiapan melakukan inovasi mulai tanggal 25 Maret sampai tanggal 26 Juli nanti,” ujar Kepala BPSDM Jatim yang juga menjabat sebagai Pj. Walikota Batu ini.

Nantinya para peserta PKA Angkatan 4 dan 5 ini juga akan mengikuti studi lapangan pada tanggal 15-18 Mei 2023. Studi lapangan ini dilaksanakan di Kota Batam, Provinsi Kepri dengan lokus empat OPD yaitu Dinas Kesehatan, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Badan Pendapatan Daerah, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan di kota Batam.

“Nanti Insya Allah diakhiri dengan kembali lagi ke tahap klasikal setelah para peserta  melaksanakan kegiatan pengembangan inovasi di lingkungan implementasi di wilayah OPD masing-masing atau tugas dan tanggung jawab mereka melaksanakan pengembangan inovasi,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Aries Agung Paewai juga berpesan kepada para peserta agar mengikuti kegiatan ini dengan tertib dan rapi pada saat pelaksanaannya. “Termasuk pada saat studi lapangan nanti mudah-mudahan dalam keadaan sehat walafiat sampai dengan kembali ke BPSDM Jawa Timur dan juga pada saat mengikuti seminar rancangan aksi perubahan,” tandasnya. (q cok, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *