Pemerintahan

Jaga Kualitas Udara, Pemkot Surabaya Galakkan Kembali Gerakan Satu Jiwa Satu Pohon

65
×

Jaga Kualitas Udara, Pemkot Surabaya Galakkan Kembali Gerakan Satu Jiwa Satu Pohon

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan berbagai upaya untuk menjaga kualitas udara di Kota Pahlawan tetap bersih dan layak hirup. Upaya itu diantaranya, mulai dari penanaman 1000 pohon setiap hari, cek rutin uji emisi kendaraan, hingga pemantauan udara.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, upaya pemkot menjaga kualitas udara di Kota Surabaya agar tetap baik yaitu dengan cara melakukan penanaman 1000 pohon setiap hari dan menggalakkan kembali gerakan Satu Jiwa Satu Pohon (Sajisapo).

“Kenapa itu kita lakukan? Karena kami nggak mau kondisi oksigen di Kota Surabaya ini (kualitasnya) berkurang. Maka dari itu, kami melakukan penanaman terus-menerus,” kata Hebi saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (21/8/2023).

Hebi menjelaskan, penanaman 1000 pohon setiap hari ini dilakukan di seluruh wilayah Kota Surabaya. Utamanya, dilakukan penanaman pohon di kawasan yang tingkat lalu lintas kendaraannya tinggi, seperti di Jalan Ahmad Yani dan Jalan Margomulyo.

Menurutnya, penanaman ribuan pohon itu tidak asal dilakukan, karena DLH Kota Surabaya juga mempertimbangkan estetika agar sedap dipandang. “Tanaman di Jalan Ahmad Yani akan diperbanyak, juga di Margomulyo. Kami mempertimbangkan estetika juga, misal terlalu banyak atau rapat kan nggak bagus,” jelas Hebi.

Ke depannya, DLH akan menggalakkan kembali gerakan Sajisapo di Kota Surabaya. Gerakan Sajisapo ini dilakukan setiap kali ada keliharihan baru di lingkungan perkampungan. Tak hanya itu, ia juga mengajak warga Surabaya untuk peduli terhadap lingkungan di sekitarnya dengan cara menanam pohon, baik tanaman perdu maupun semak. “Jadi setiap ada bayi lahir, maka warga diwajibkan untuk menanam satu pohon,” ujarnya.

Hebi menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak khawatir terkait adanya kabar kualitas udara di Kota Surabaya buruk. Sebab, berdasarkan data Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) per Januari-Agustus 2023, 20 persen dalam kondisi baik dan 70 persen kondisi sedang alias masih layak hirup.

“Kondisinya baik dan sedang, belum parah, artinya masih sehat dan masih layak hirup. Jadi Surabaya saat ini masih baik-baik saja,” tandasnya. (Q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *