Jatim RayaPemerintahan

Jaga Stabilitas Harga Daging, Pemkab Sidoarjo Luncurkan Aplikasi SSC

7
×

Jaga Stabilitas Harga Daging, Pemkab Sidoarjo Luncurkan Aplikasi SSC

Sebarkan artikel ini

SIDOARJO (Suarapubliknews) – Saat meresmikan peluncuran aplikasi Self Service Comunity (SSC) milik Dinas Pangan dan Pertanian, Subandi Wakil Bupati Sidoarjo meyakini bahwa pengusaha-pengusaha pemasok daging hewan sebagai biang permainan harga komoditas tersebut pada perayaan hari-hari besar tertentu.

“Modus ini sudah terjadi bertahun-tahun sejak saya berumur 23 tahun. Dan saya tidak mau seperti ini terus. Harus dihentikan. Perhatian pemerintah harus ada, jangan sampai pengusaha liar itu dibiarkan,” katanya usai membuka acara di Fave hotel, Senin (29/03/2021) pagi tadi.

Menurutnya, selama ini para pengusaha daging, baik sapi maupun ayam lah yang menentukan sendiri harga komoditas tersebut. “Kasihan konsumen kita, apalagi di musim pandemi seperti sekarang ini, dimana daya beli sebagian besar masyarakat menurun,” imbuhnya.

Untuk itu Pemkab Sidoarjo akan berusaha maksimal menjaga ketersediaan komoditas tersebut di pasar yang sekaligus mengendalikan harga. “Coba lihat saja, kalau sudah masuk bulan Ramadhan, setiap hari harga daging ayam terus naik, seribu atau dua ribu,” tukas Subandi.

Karena itu, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan rapat koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk membicarakan soal langkah yang akan dilakukan untuk mencegah terjadinya permainan harga daging di pasar.

“Selain Dinas Pangan dan Pertanian, ombudsman dan juga jajaran Kepolisian akan kita ajak bicara. Nanti tergantung harmonisasi antara mereka, gimana untuk mengatasi masalah ini,” lanjut Ketua DPC PKB Sidoarjo ini.

Disisi lain ia juga mengatakan, bahwa kontribusi para pengusaha pemasok daging hewan kepada Pemkab dan masyarakat Sidoarjo juga dirasa sangat kurang.

Oleh kaernanya, ia mencontohkan salah satu daerah di Jateng yang bisa menggunakan dana Coorporate Social Responbility (CSR) untuk menyokong program pemerintah setempat di sektor pendidikan.

“Di Sidoarjo ini CSR pengusaha bahkan tidak cukup dipakai untuk membuat taman,” tandas mantan Ketua Komisi A DPRD Sidoarjo itu. (q cox, NH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *