Politik

Jika Pembukaan Sekolah SMP Mulai Dipersiapkan, Legislator Surabaya Minta Pemkot Perketat Prokes

11
×

Jika Pembukaan Sekolah SMP Mulai Dipersiapkan, Legislator Surabaya Minta Pemkot Perketat Prokes

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Menanggapi pemberitaan soal rencana pembukaan sekolah SMP di Surabaya, Khusnul Khotimah Ketua Komisi D DPRD Surabaya meminta kepada Tim Pemkot untuk melakukan kajian mendalam.

“Terkait hal tersebut, penerapan Protokol kesehatan (Prokes) yang ketat dan memastikan para Guru dan murid – murid dalam kondisi sehat, bila perlu dilakukan Rapid Test,” ucap Khusnul kepada Suarapubliknews.net. Kamis (30/07/2020)

Politisi perempuan dari Fraksi PDIP ini menegaskan, pengetatatan Prokes harus di kedepankan, meski nantinya tidak semua sekolah dibuka hanya (beberapa sekolah yang akan dibuka) dan waktu belajarpun tidak penuh seperti biasanya.

“Namun tentunya tetap memperhatikan kesiapan Sekolah, Guru, murid serta lingkungan,” pungkasnya.

Dikutip dari media daring Suarajatim.id, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dikabarkan berencana kembali buka sekolahan lagi. Setelah sempat sekolah di rumah dengan sistem daring.

Saat ini, pemerintah sudah mempersiapkan hal tersebut, terutama sistem shift bergantian untuk sekolah tatap muka.

Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara, saat ditemui di kantornya menjelaskan soal rencana Pemkot, membuka kembali sekolahan, khususnya SMP.

“Memang Pemerintah Kota Surabaya berencana akan memasukkan, tapi tidak semuanya, akan dicek dulu terkait protokol kesehatan, jadi nanti itu akan disimulasikan, mana-mana yang sekiranya SMP ini bisa masuk, dan mana yang tidak,” ujarnya, Rabu (29/7/2020) sore.

Dibukanya sekolah di Kota Surabaya, nantinya juga akan lolos dari evaluasi dan hasil tracing yang dilakukan oleh Pemkot. Terutama area aman dari kasus persebaran Virus Corona.

“Disesuaikan dengan adanya kasus pesebaran Virus Corona, kan kami punya data soal pesebaran tersebut, dengan itu nanti akan evaluasi lagi. Jadi sementara, nanti ada tim dari Pemkot, melakukan simulasi dan survei, seperti anak ini tinggal dimana, orang tuanya kerja apa, nanti akan dijelaskan terlebih dahulu sehingga diputuskan mana yang masuk, dan mana yang tidak,” imbuhnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *