SURABAYA (Suarapubliknews) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi langsung keliling mengunjungi beberapa titik rumah sakit yang ada di Kota Pahlawan, Selasa (29/6/2021). Empat rumah sakit itu diantaranya, RS Premier, RS Islam Jemursari, RS Islam A Yani dan RS Siloam.
Dalam kunjungannya itu, Wali Kota Eri ingin memastikan Bed Occupancy Rate (Bor) rumah sakit, sekaligus menyemangati para tenaga kesehatan (nakes) yang tengah berjuang sebagai garda terdepan penanganan Covid-19.
Awalnya, Wali Kota Eri bersama jajarannya mengunjungi RS Premier. Di sana, ia langsung disambut oleh Direktur RS Dr Premier Hartono Tanto dan para nakesnya. Ia pun menanyakan kondisi rumah sakit terkini mulai dari ketersediaan tempat tidur hingga kesehatan para nakes. Setelah berada di lokasi sekitar 10 menit, ia bergeser menuju RS Islam Jemursari.
Setiba di lokasi, ia langsung mendengarkan penjelasan Direktur RS Islam Jemursari bernama Bangun Trapsila Purwaka. Ternyata, Bor RS Islam Jemursari pun penuh dan akan menambah kapasitas ruangan maupun nakesnya.
Oleh karena itu, orang nomor satu di lingkup Pemkot Surabaya ini mengajak agar masyarakat terus memperketat protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Apalagi dia menyebut, saat ini kondisi BOR beberapa RS sudah 100 persen.
“Tadi saya sudah meninjau di RS Premier juga disampaikan 100 persen BORnya, Baik itu yang ICU maupun yang bukan. Kami ke RS Islam Jemursari juga. Ekonomi tetap berjalan, warga Surabaya punya kewajiban cari nafkah dan tetep bekerja. Untuk itu, mohon ikhtiar tetap prokes dan masker,” kata Wali Kota Eri di sela tinjauannya, Selasa (29/6/2021).
Ia memaparkan, keadaan ini lah yang harus diketahui masyarakat secara masif. Tujuannya, dengan melihat kondisi penuhnya rumah sakit tersebut, masyarakat dapat semakin waspada dan ketat dalam menjaga prokes dimanapun mereka berada. Selain itu, Cak Eri berharap dengan situasi saat ini seluruh stakeholder terutama masyarakat bergotong-royong. Ini menjadi penting untuk menghentikan laju penyebaran Covid-19 di Kota Pahlawan.
“Sehingga warga bisa menyaksikan keadaannya untuk menjaga kondisi. Kondisi diri sendiri, keluarga, maupun lingkungannya. Karena ketika sakit, saat ini sudah tidak ada tempat,” paparnya.
Di samping itu, orang nomor satu di lingkup Pemkot Surabaya ini berterima kasih kepada para nakes atas perjuangannya dalam memerangi pandemi. Bahkan, tak sekali ia mengucapkan kalimat terima kasih itu kepada para garda terdepan penanganan Covid-19. “Saya matur nuwun. Direktur RS dan nakes. Panjenengan pahlawan sejati lawan Covid-19,” papar dia.
Setelah mengunjungi RSI Jemursari, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu, melanjutkan tinjauannya menuju RS Islam A Yani Wonokromo, lalu bergeser menuju RS Siloam.
Sementara itu, Direktur RS Premier Hartono Tanto mengatakan, untuk saat ini semua tempat tidur baik ventilator, maupun tanpa ventilator juga penuh tidak tersisa. Tak hanya itu, dia menyebut, Unit Gawat Darurat (UGD) juga digunakan sebagai tempat perawatan pasien Covid-19 dengan menyiapkan tujuh tempat tidur.
“Itu juga sudah full. Namun kita tetap melayani pasien Covid-19 yang memungkinkan rawat jalan. Banyak pasien yang menghubungi, kita bukan tidak mau tapi memang tidak ada tempatnya,” kata Hartono Tanto.
Senada dengan itu, Direktur RS Islam Jemursari, Bangun Trapsila Purwaka mengatakan, untuk saat ini BOR di RS nya sudah mencapai 100 persen. Ia pun berusaha menambah sekitar 50 tempat tidur dalam waktu dekat. Tak hanya kapasitas tempat tidur saja yang ditambah, saat ini pihaknya tengah melakukan rekrutmen nakes.
“Kami sedang rekrutmen dapat 20 orang. Tapi itu tidak cukup, Minggu ini mudah-mudahan 50 bisa. karena ada nakes kami yang juga ada yang terpapar. Jadi perlu recovery,” pungkasnya. (*)