BisnisJatim Raya

Mahasiswa ITS Juarai Ajang Brio Virtual Modification

15
×

Mahasiswa ITS Juarai Ajang Brio Virtual Modification

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Menjalani sebagian besar aktivitas secara online, nyatanya bukanlah menjadi batasan untuk bisa berprestasi. oleh salah seorang mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang berhasil menjuarai kontes Honda Brio Virtual Modification (V-Mod) #3

Racing Garage, kompetisi yang digelar oleh PT Honda Prospect Motor  yang bekerjasama dengan National Modificator and Aftermarket Association (NMAA) ini diikuti para peserta yang tersebar di 43 kota di Indonesia. Berbeda dengan tahun sebelumnya, di tahun ketiga ini Honda Brio V-Mod mengangkat konsep racing seperti Rally Look, Touring Style, Sports Daily, Drag Race serta Drifting Touch.

Mahasiswa Departemen Teknik Mesin ITS Muhammad Haekal Shafi yang keluar sebagai juara di kompetisi ini mengatakan membawa konsep Drifting Touch, ia berhasil mengalahkan 789 karya desain lain se-Indonesia. “Saya pilih konsep drifting karena di dunia nyata cukup banyak yang suka, tapi di kompetisi ini yang berkreasi jarang. Saya cari yang beda,” katanya.

Menamai hasil desainnya dengan Brio Turbo-D, Ia memilih warna yang cukup berbeda dengan kebanyakan peserta lain, yakni warna dasar ungu kebiruan. Menurutnya, warna seperti inilah yang justru dapat memikat mata. “Biasanya mobil drift warnanya kontras dan warna-warni, tapi menurut saya warna agak gelap justru yang lebih memikat,” lanjutnya.

Tak hanya itu, tambahan stripes berwarna biru dan tosca juga semakin menambah kesan gagah di desain ini. Kombinasi warna ini merupakan kombinasi yang pas untuk menggambarkan kesan agresif.

Untuk mendesain seperti ini, Haekal menghabiskan waktu selama kurang lebih dua minggu. Berbekal gambar template yang disediakan penyelenggara, ia berkreasi dengan mengkombinasikan desain body kit, spion, spoiler, velg dan ban sesuai tema drifting yang ia kehendaki. “Untuk fitting (pemasangan, red) nggak langsung pasang begitu saja. Prosesnya manual, harus dihapus dulu bagian tertentu, di-brush pakai burn tool dan lain-lain,” sambungnya.

Dengan keluarnya ia sebagai juara 1 dalam kompetisi ini, Haekal berharap peluang prestasi ini juga banyak disadari oleh rekan-rekan mahasiswanya, khususnya mahasiswa ITS. Sebab, eksplor potensi diri dapat disalurkan dalam hal apapun.

“Saya berharap teman-teman mahasiswa ITS lebih banyak eksplor di luar dunia perkuliahan, karena kompetisi tidak sebatas hal-hal yang terkait dengan karya tulis saja, masih banyak di luar sana,” tutupnya. (q cox, tama tama dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *