Peristiwa

Menunggu Bantuan Rusun dari Pemerintah, KTM Pindahkan Remaja Penderita Celebral Palsy ke Hunian yang Layak

37
×

Menunggu Bantuan Rusun dari Pemerintah, KTM Pindahkan Remaja Penderita Celebral Palsy ke Hunian yang Layak

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Masih ingat dengan kisah Nanang Soedarto (53) yang merawat cucunya, Diva Nabila (17 tahun), yang sempat viral, belum lama ini?

Diva Nabila sendiri, selama hampir 17 tahun lamanya, hanya bisa terbaring lemah tak berdaya di kasurnya yang lusuh akibat Penyakit Cerebral Palsy yang dideritanya sejak berusia 6 bulan.

Senin (15/6), Komunitas Tolong Menolong (KTM) akhirnya mengevakuasi Diva Nabila dan Nanang Soedarto ke tempat hunian yang lebih layak dibanding tempat tinggalnya yang sebelumnya di kawasan Ikan Gurami Gang Lebar Nomer 52.

KTM sudah mempersiapkan tempat tinggal mereka untuk sementara di Tambak Asri 312A, Surabaya, sembari berharap bantuan rumah susun dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur atau Pemerintah Kota Surabaya.

Sebelum dievakuasi, Nabila sempat di cek kondisi kesehatannya oleh Dokter Sukma Sahadewa.

Daniel Lukas Rorong, Ketua Komunitas Tolong Menolong (KTM) menceritakan,
proses evakuasi sendiri berjalan dramatis dan mengharukan.

Nanang mengalami kesulitan saat mengangkat cucunya dari ranjangnya menuju ke mobil yang sudah disiapkan, terutama saat keluar melewati lorong yang menjadi akses keluar.

Tak hanya itu saja, para tetangga pun melepas kepindahan Nabila dengan penuh haru.

“Cepat sembuh ya, nak,” kata Darmi (70) sambil mencium pipi Nabila dan terlihat meneteskan air mata.

Setiba di hunian sementara, Nanang langsung menggendong cucunya tersebut memasuki kamar yang sudah disiapkan dan menaruh Nabila di ranjang springbed.

“Syukurlah, proses evakuasi berjalan lancar. Namun kami masih punya tugas lainnya lagi yakni mengawal administrasi kependudukan Diva Nabila. Seperti akte lahir, Kartu Keluarga serta Kartu Tanda Penduduk, mengingat usia Nabila saat ini sudah menginjak 17 tahun,” kata Daniel yang sudah menjadi relawan kemanusiaan sejak 2010 lalu ini.

Setelah urusan surat kependudukan selesai, Daniel berharap adanya bantuan pengobatan secara serius dan intensif yang dicover melalui BPJS PBI Kelas 3 yang dibiayai oleh pemerintah.

Daniel juga berharap agar pemerintah bisa lebih serius lagi membantu pengobatan Diva Nabila, di tengah kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.

“Atas nama kemanusiaan, tolong bantu remaja putri ini. Lihat langsung kondisinya. Bayangkan, hampir 17 tahun lamanya, dia hanya terbaring di ranjang. Ditambah dengan kondisi hunian yang sebelumnya sangat tidak layak,” papar Daniel, didampingi Soetjipto Joe Angga, Pembina KTM.

Nanang Soedarto sendiri mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang diberikan untuk cucunya tersebut.

Hal senada juga diungkapkan Anita (39), ibu kandung Diva Nabila yang ikut dalam proses evakuasi anaknya.

“Saya terharu dan tidak menyangka, banyak yang peduli terhadap keadaan putri saya, Nabila. Selanjutnya, saya akan sering bolak-balik Gresik-Surabaya untuk ikut memantau kondisinya,” ujar Anita yang baru saja “kehilangan” anak ketiganya Rosiana Desiani akibat Penyakit Cerebral Palsy juga pada 2019 lalu. (q cox, DR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *