PemerintahanPeristiwaPolitik

Momen Sumpah Pemuda, Adi Sutarwijono Dorong Terwujudnya Rumah Kebangsaan di Surabaya

13
×

Momen Sumpah Pemuda, Adi Sutarwijono Dorong Terwujudnya Rumah Kebangsaan di Surabaya

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono menjadikan momentum Sumpah Pemuda sebagai pendorong untuk melipatgandakan berbagai program pengembangan kaum muda di Kota Pahlawan. Dia menilai kunci dari kemajuan Surabaya bakal banyak bertumpu pada kaum muda.

“Selamat memperingati Sumpah Pemuda. Ini momentum kita bersama untuk memperbanyak program-program pro kaum muda. Kami di DPRD Surabaya sejak awal mendorong pemerintah kota untuk memberi perhatian lebih pada pengembangan SDM kaum muda,” ujar Adi.

Menurut Adi, setidaknya terdapat tiga aspek pengembangan kepemudaan di Kota Pahlawan yang perlu terus didorong. Pertama, dari sisi penguasaan sains dan teknologi. Misalnya, Pemkot Surabaya dengan dukungan DPRD telah menggeber ribuan beasiswa kuliah.

“Kita juga hadirkan APBD pro pendidikan yang aksesibel bagi seluruh kaum muda tanpa memandang latar belakang ekonomi. Mimpi-mimpi anak muda Surabaya harus difasilitasi. Dengan penguasaan sains dan teknologi, anak muda Surabaya bakal semakin kompetitif, berdaya saing global,” ujar Adi yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya.

Pada APBD 2022, Kota Surabaya menyediakan beasiswa bagi pelajar SMA/SMK dengan kuota 13 ribu lebih pelajar. Tahun 2023, kuota beasiswa itu akan dtambah menjadi 25.000 pelajar SMK/SMK.

“Untuk membantu biaya pendidikan para pelajar dari keluarga tidak mampu, sekaligus mencegah putus sekolah akibat kesulitan biaya,” kata Adi.

Kedua, dari sisi peningkatan sektor kreatif dan olahraga. Anak-anak muda Surabaya yang menggeluti sektor kreatif dan olahraga sangat banyak. Potensinya sangat besar, sehingga perlu terus difasilitasi melalui dukungan sarana-prasarana dan anggaran.

“Seperti bidang musik, arsitektur, seni pertunjukan, tari, fotografi, film, banyak sekali talenta muda Surabaya. Demikian pula di bidang olahraga, dari sepak bola, basket, futsal, sepeda, hingga skateboard. Luar biasa potensinya,” ujarnya.

Berbagai potensi itu, sambung Adi, harus dikembangkan dengan dukungan berbagai elemen secara bergotong royong. “Kita harus jadikan Surabaya sebagai ekosistem pro kaum muda, yang ramah program anak muda. Termasuk dengan pola pembangunan partisipatif, yang membuka ruang bagi anak muda. Kita harus membuka ruang dialog, sering berdiskusi dengan anak-anak muda. Sehingga program yang dihasilkan tepat sasaran,” beber Adi.

Adapun aspek ketiga, lanjut Adi, adalah memperkuat rasa nasionalisme di kalangan anak muda. Bentengi kaum muda dari berbagai sikap intoleransi.

“94 Tahun silam, kaum muda dari berbagai daerah, dari berbagai organisasi, menanggalkan segala sekat identitasnya, untuk menjadi Indonesia. Kita semua di Surabaya perlu meneguhkan sikap keindonesiaan itu. Sehingga kota ini tetap menjadi rumah besar yang ramah semuanya, dan itu bisa diperkuat dengan pelibatan anak muda dalam berbagai aktivitas multikultural,” ujar Adi.

Dikatakan, DPRD Kota Surabaya sangat mendukung gagasan sejumlah anak-anak muda untuk mendirikan Rumah Kebangsaan di Kota Pahlawan. Tempat anak-anak muda, dengan berbagai macam latarbelakang etnis, suku, agama dan golongan bisa bertemu dan mengembangkan kerjasama yang baik untuk kemajuan kota dan Indonesia.

“Surabaya adalah rumah besar bagi semuanya. Kita bisa merasakan “miniatur Indonesia” di Kota Pahlawan. Warga masyarakat dari berbagai macam latarbelakang bisa bertemu, hidup berdampingan diwarnai semangat gotong royong dan saling menjaga,” kata Adi.

“Maka, tepatlah jika didirikan Rumah Kebangsaan di Surabaya. DPRD mengawal terwujudnya itu. Rumah, tempat anak-anak muda, para pelajar dan mahasiswa, dari berbagai macam latar belakang, bisa bertemu, berekreasi, dan mengembangkan kerjasama yang baik untuk kemajuan kota ini dan Indonesia,” kata Adi.

Disampaikan juga, untuk memayungi pengembangan kaum muda di Kota Pahlawan, saat ini DPRD Surabaya tengah membahas Rancangan Peraturan Daerah tentang Kepemudaan.

“Panitia Khusus yang membahas Raperda itu juga tengah meminta masukan dari para stakeholder, terutama kaum pelajar, mahasiswa, karang taruna organisasi mahasiswa. Agar bisa dihasilkan peraturan daerah yang mengayomi dan memperkuat pengembangan kaum muda di Surabaya,” kata Adi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *