SURABAYA (Suarapubliknews) – Memperingati Hari AIDS sedunia yang jatuh setiap 1 Desember, aktifis Lingkar Ganja Nusantara Surabaya (LGN SBY) menggelar rangkaian acara diskusi atas manfaat ganja terhadap alternatif pengobatan melawan virus HIV.
Kegiatan ini digelar di kawasan SCr Free Day (CFD), Taman Bungkul Surabaya, Minggu (1/12/2019). Menurut ketua aksi Aisy Aji F, kegiatan ini merupakan aksi solidaritas yang melibatkan masyarakat luas serta para penggiat yang percaya akan manfaat ganja.
“Selain diskusi, kami juga menggelar pertunjukan seniman jalanan serta penggalangan dana yang nantinya akan disumbangkan kepada yayasan ODHA ibu dan anak, Abdi Kasih Surabaya,” ujar Aji disela acara.
Ganja Melawan HIV/AIDS..!, berikut tema yang diusung dalam aksi ini. Sengaja mengusung tema tersebut, panitia aksi seakan menyampaikan pesan atas manfaat ganja terhadap virus mematikan tersebut.
Masih menurut Aji, hal itu mengacu pada hasil studi Journal of Acquired Immune Deficiency Syndrpmes (JAIDS). Laporan tersebut menyatakan, pasien HIV di Amerika Serikat, secara rutin menggunakan terapi berbasis Cannabinoid untuk melawan efek samping dari infeksi HIV dan terapi Antiretroviral.
Dimana cannaboid, termasuk tetrahydrocannabinol (THC), adalah imunosupresan yang ditandai dengan baik. Hasil ini menunjukkan bahwa THC dapat menekan fungsi pDC (Plasmacutoid dendritik) selama respon antiviral inang awal dengan mengurangi aktivasi pDC.
“Ini adalah berita baik, bagi komunitas ganja medis dan juga pasien HIV banyak diantaranya sudah menggunakan ganja untuk mengurangi rasa mual nyeri mengatasi kehilangan nafsu makan dan efek samping lainnya. Pasien mungkin tidak hanya menuai manfaat terapeutik dari ganja tetapi juga dapat memperpanjang atau menyelamatkan hidup mereka,” beber Aji.
Aksi ini mendapat beragam respon dari masyarakat, dukungan maupun penolakan. Panitia aksi sempat menuai protes dari salah satu penikmat CFD. Mengingat tujuan digelarnya aksi ini untuk tujuan positif, akhirnya panitia mencoba menghindari kontroversi dengan mencopot spanduk bertuliskan pesan manfaat ganja yang sebelumnya mereka pajang.
“Penolakan terhadap manfaat ganja medis adalah bentuk kebutaan negara yang tidak ada penelitian tentang manfaat ganja, kabar gembira tentang manfaat ganja medis hanyalah sebatas wawasan buta,” tambah Aji.
Rangkaian acara ditutup dengan bersilaturahmi ke yayasan Abdi Asih. Aji menuturkan, anak penderita HIV tidak hanya membutuhkan obat, melainkan juga perhatian dan penghargaan hak sebagai manusia. “Mereka (anak penderita ODHA) juga berhak mendapatkan hak sehat dan hak hidup,” imbuhnya. (q cox)
FOTO: Tampak rangkaian aksi yang digelar aktifis Lingkar Ganja Nusantara Surabaya (LGN SBY). Aksi ini digelar dalam rangkah memperingati Hari AIDS sedunia di kawasan CFD, Taman Bungkul Surabaya, Minggu (1/12/2019)