Jatim RayaPemerintahan

Sekdaprov Adhy: SP2K Jadi Ajang Mendorong Kreativitas dan Inovasi Para Camat

11
×

Sekdaprov Adhy: SP2K Jadi Ajang Mendorong Kreativitas dan Inovasi Para Camat

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono menyerahkan penghargaan juara penilaian Sinergisitas Penyelenggaraan Pemerintahan di Kecamatan (SP2K) kepada sejumlah Camat Kabupaten dan Kota di Jatim. Penghargaan ini diberikan pada di ruang Bhinaloka Adikara Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, Rabu (28/12).

Sekdaprov Adhy mengatakan kegiatan Sinergisitas Penyelenggaraan Pemerintahan di Kecamatan (SP2K) ini dilakukan Pemprov Jatim untuk mendorong kreativitas dan inovasi para camat dalam meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan di wilayahnya.

“Ini adalah upaya memberikan apresiasi terhadap inisaitif para camat untuk mensejaterahkan warganya. Upaya mereka untuk memperjuangkan masyarakat itu luar biasa. Ini bukti bahwa semua aparat pemerintah terutama camat dapat membantu semua program yang diberikan oleh provinsi. Yang membuat negara baik adalah kualitas pelayanan yang baik,” ungkapnya.

Sekdaprov Adhy menyebutkan bahwa sebelumnya, 30 Kecamatan yang merupakan peringkat pertama dari masing-masing Kabupaten/Kota ditetapkan menjadi peserta pada kegiatan penilaian Presentasi SP2K pada tanggal 2 – 4 November 2022 di di BPSDM Provinsi Jawa Timur, Jl. Balongsari Tama Surabaya.

Dari 30 Kecamatan tersebut lantas diseleksi 5 kecamatan terbaik, yaitu Kec. Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Kec. Bumiaji, Kota Batu, Kec. Pamekasan, Kabupaten Pamekasan, Kec. Taman, Kabupaten Sidoarjo, dan Kec. Tongas, Kabupaten Probolinggo.

“5 kecamatan terpilih berhasil sampai di titik ini dengan skor nilai kinerja tertinggu di tahapan akhir penilaian SP2K Tahun 2022, yaitu penilaian tinjau lapang. Di kecamatan ini pun para camat menerapkan inovasi-inovasi yang unik, original dan out of the box,” ujarnya.

Atas hal itu, berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Timur No. 188/966/KPTS/013/2022 Tanggal 21 Desember 2022, dengan ini ditetapkan Juara I s.d Juara Harapan II Sinergitas Penyelenggaraan Pemerintahan di Kecamatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2022.

Juara I diraih oleh Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi, Juara II diraih oleh Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo, Juara III diraih oleh Kecamatan Tongas Kabupaten Probolinggo, Juara Harapan I diraih oleh Kecamatan Bumiaji Kota Batu, dan Juara Harapan II diraih oleh Kecamatan Pamekasan Kabupaten Pamekasan.

“Kami sampaikan selamat kepada masing-masing Juara SK2P yang telah disebutkan, semoga prestasi yang sudah diraih dapat terus memacu semangat untuk terus berinovasi dalam era pelayanan publik melalui Inisiatif, Kolaboratif dan Inovasi (IKI),” ucapnya.

Tak hanya mengucapkan selamat, Sekdaprov Adhy juga berharap agar kecamatan yang berhasil menerima penghargaan dapat menjadi sosok teladan dan inspirasi bagi kecamatan lain di Jatim. Salah satunya dengan lebih gencar mempromosikan pelayanan berbasis digital untuk mempernudah urusan warganya.

“Kualitas pelayanan terbaik ini indikatornya birokrasi optimal dan pelayanan disediakan semuanya, termasuk secara digital. Agar kita bisa menjadi smart province yang menerapkan pelayanan digital nan mudah, semua ini kuncinya ada pada kemampuan pimpinan untuk memimpin dan mengayomi warganya. Tak terkecuali mulai dari tingkat camat. Saya berharap kecamatan yang menerima penghargaan hari ini dapat menjadi role model atau inspirasi bagi kecamatan lainnya di Jawa Timur untuk menjadi kecamatan yang benar-benar CETTAR,” katanya.

Di akhir, Adhy menyebutkan bahwa tahun 2023 nanti penilaian ini akan kembali diadakan dengan kriteria penjurian dan indikator penilaian yang sesuai dengan perkembangan zaman, serta penguatan kinerja kecamatan. Ia menyampaikan bahwa Pemprov Jatim terbuka untuk berbagai masukan kepada tim penilai agar dapat menghasilkan indikator yang proporsional dan sesuai dengan praktek di kecamatan.

“Kegiatan SK2P akan dilakukan kembali pada Tahun 2023 mendatang dan tentunya kita akan memutakhirkan indikator penilaian sesuai isu-isu yang berkembang mengenai penguatan Kecamatan. Kami berharap semua dapat memberikan input kepada tim penilai agar indikator yang diberikan sesuai dengan praktek di Kecamatan,” tutupnya. (Q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *