Nasional

Sigap Tanggap Bencana, Sampoerna Raih Padmamitra

18
×

Sigap Tanggap Bencana, Sampoerna Raih Padmamitra

Sebarkan artikel ini
Head of Stakeholders Regional Relations & CSR PT HM Sampoerna TBK, Ervin Laurence Pakpahan (kanan) berfoto bersama Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita (tengah) dan Ketua Forum CSR Kesejahteraan Sosial Nasional GKR Mangkubumi (kiri) seusai menerima penghargaan Padmamitra Awards 2018 kategori Bidang Kebencanaan, di Swiss-Bellhotel, Mangga Besar, Kamis (25/10/2018).

JAKARTA (Suarapubliknews.net) – Kesiapsiagaan dan Tanggap Bencana PT HM Sampoerna, Tbk Sampoerna meraih Padmamitra Awards 2018 untuk kategori Bidang Kebencanaan persembahkan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia.

Head of Stakeholders Regional Relations & CSR PT HM Sampoerna Tbk, Ervin Laurence Pakpahan mengatakan Sampoerna senantiasa berusaha memberikan dampak positif, mulai dari para karyawan, petani, pedagang, mitra usaha, pelaku usaha kecil, hingga masyarakat luas melalui kontribusi berkelanjutan.

“Komitmen dan semangat ini kami tuangkan dalam payung program korporasi yaitu ‘Sampoerna untuk Indonesia’. Penghargaan yang kami terima merupakan apresiasi pemerintah terhadap konsistensi dan peran aktif Sampoerna selama lebih dari 15 tahun menangani bencana alam melalui program Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana, Sampoerna Rescue Team, serta pemberian layanan kesehatan gratis bagi masyarakat,” katanya.

Program Tanggap Bencana dan Kesiapsiagaan Sampoerna didasari oleh kondisi geografis Indonesia yang memiliki risiko bencana alam sangat tinggi seperti tsunami, tanah longsor, gunung berapi, gempa, dan banjir, sehingga pembekalan kesiapsiagaan juga penanggulangan bencana kepada masyarakat di wilayah rawan bencana mutlak diperlukan.

Sebagai tindak lanjut, pada tahun 2002, Sampoerna Rescue Team (SAR) dibentuk dan telah melakukan lebih dari 200 misi kemanusiaan sejak tahun 2011 yang tidak hanya mencakup aktivitas dan pelatihan SAR namun juga layanan pengobatan gratis di berbagai wilayah di Indonesia mulai dari Pasuruan, Solo, Garut, Karawang, Labuan, Pandeglang, Aceh, Bima Jawa, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Bali hingga Sulawesi.

Misi kemanusiaan yang dijalankan SAR bekerja sama dengan pakar penanggulangan bencana dan pemerintah seperti BPNP, Basarnas, Palang Merah Indonesia, juga LSM telah menyentuh lebih dari 100.000 penerima manfaat. “Termasuk baru-baru ini, tim SAR kami turun langsung membantu upaya penanganan dan pemulihan pasca bencana baik di Lombok maupun Palu.” Ujar Ervin.

Untuk terus memperkuat tim tanggap bencana, Sampoerna memberikan pelatihan SAR secara terpadu dengan mendirikan SAR Training Center (SAR-TC) di lahan seluas 3,5 hektar di Pasuruan, Jawa Timur pada tahun 2010.

SAR-TC bertujuan untuk mendukung kemampuan kesiapsiagaan serta peningkatan keterampilan tanggap darurat bencana melalui beragam pelatihan rutin seperti vertical rescue, water rescue, basic life support, dapur umum, penanganan bencana, shelter dan fasilitas sanitasi serta pemadam kebakaran.

Sebagai bentuk upaya mendorong pengurangan risiko di daerah rawan bencana, Sampoerna juga menginisiasi program Collaborative Habitat Advancement Management Program (CHAMP) di Sumba Timur (NTT) pada November 2016 hingga April 2018.

“Penghargaan ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Sampoerna. Kami harap, penghargaan ini dapat menginspirasi semua pemangku kepentingan, khususnya para pelaku dunia usaha untuk bersama-sama mengambil peran dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana di berbagai wilayah Indonesia,” tutup Ervin. (q cox, Tama Dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *