Jatim RayaNasionalPemerintahan

Silaturahmi Dengan Masyarakat Asal Jatim di Papua Barat Daya, Gubernur Khofifah : Sambung Seduluran, Sambung Perdagangan

11
×

Silaturahmi Dengan Masyarakat Asal Jatim di Papua Barat Daya, Gubernur Khofifah : Sambung Seduluran, Sambung Perdagangan

Sebarkan artikel ini

SORONG (Suarapubliknews) ~ Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus berupaya merajut silaturahmi dengan masyarakat Jawa Timur di berbagai wilayah di Indonesia. Tak terkecuali masyarakat asal Jatim yang kini tinggal di Papua Barat Daya (PBD)

Melalui forum silaturahmi Gubernur Jatim dengan masyarakat kelahiran Jatim di Provinsi PBD, tali persaudaraan terbangun begitu kuat. Hubungan persaudaraan ini sekaligus menjadi penguat relasi perdagangan antar wilayah.

“Pertemuannya adalah nyambung seduluran dan nyambung perdagangan. Ini bagian penting dari proses persambungan silaturahim diantara kita semua,” katanya saat menghadiri forum silaturahmi dengan masyarakat asal Jawa Timur di Provinsi Papua Barat Daya (PBD) di Hotel Rylich Panorama, Kota Soron.

Gubernur Khofifah menyampaikan masyarakat kelahiran Jawa Timur yang tinggal di Provinsi PBD mampu membawa misi budaya Jawa Timur yang mencerminkan Bhinneka Tunggal Ika. Sehingga, dimana pun masyarakat Jatim tinggal maka harus mampu menjalin hubungan baik dengan siapapun.

“Budaya Jawa Timur itu budaya Bhinneka Tunggal Ika. Budaya Jawa Timur itu budaya Nusantara yang harus terus disemai kebaikan-kebaikan dalam persaudaraan dimana mereka berada,” lanjutnya.

Gubernur Khofifah mengatakan bahwa forum silaturahmi ini memiliki tujuan menjaga hubungan baik antara Gubernur Jatim dengan paguyuban masyarakat Jatim yang tinggal di Sorong dan sekitarnya di Prov. PBD. Tak hanya itu, silaturahmi ini juga diharapkan akan meningkatkan sinergitas antara Pemprov. Jatim dengan Pemprov PBD dalam menjaga budaya masing-masing.

Sedangkan sambung perdagangan, Ia menuturkan jika forum silaturahmi ini bisa menjadi media untuk membuka peluang dagang diantara warga yang tinggal di Jawa Timur dengan masyarakat asal Jatim di Provinsi PBD. Sehingga menurutnya silaturahmi yang dilakukan akan memberikan jalan untuk bersama-sama mendapatkan rizki dari proses jual beli yang terjadi melalui forum ini dan tindak lanjutnya nanti.

Untuk diketahui, forum silaturahmi Gubernur Jatim dengan masyarakat kelahiran Jawa Timur di Prov. PBD adalah bagian dari rangkaian agenda misi dagang Prov. Jatim dan Prov. Papua Barat Daya.

Dimana agenda misi dagang ini akan mempertemukan para pelaku bisnis dari kedua provinsi, Kadin kedua provinsi dan sebagainya “Mereka sudah terkoneksi antara Kadin dengan Kadin, antara pelaku usaha dengan pelaku usaha kemudian antara IWAPI dengan IWAPI dan sektor lainnya seperti BUMD dengan BUMD,” ucapnya.

Tak hanya itu, ia juga berpesan agar dalam menjalankan sebuah usaha atau bisnis untuk tidak lupa menyisihkan sebagian hasil usahanya untuk disedekahkan. Seperti untuk anak yatim atau fakir miskin atau beasiswa. Pasalnya, dengan bersedekah akan membuka pintu rizki yang semakin luas dan membawa keberkahan bagi semua.

“Supaya semuanya bersemangat untuk bisa menjadi saudagar-saudagar yang sukses, kaya raya tapi juga tetap di dalam konsep mendermakan bagian keuntungannya untuk shodaqoh yang tidak pernah putus sehingga apa yang diperoleh insya Allah akan jadi Barokah bagi kita,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Perkumpulan Masyarakat Jawa Timur (PermaJatim) Sorong, Papua Barat Daya Mujiono melaporkan masyarakat Jawa Timur yang aktif dalam paguyuban masyarakat Jatim di Kota Sorong jumlahnya mencapai 4.017 orang. Sementara yang tidak aktif dalam paguyuban juga lebih dari 4.000 orang.

Ia menyampaikan kegembiraannya akhirnya bisa bertemu dengan Gubernur Khofifah di Sorong. “Alhamdulillah, atas izin Allah tidak disangka sangka Ibu bisa datang di sini di Kota Sorong ketemu warga Jawa Timur, Selamat datang Ibu, mudah-mudahan ibu senang ada di Sorong,” katanya.
Pada kesempatan yang sama Gubernur Khofifah juga memberikan cinderamata dan tali asih kepada Ketua Perkumpulan Masyarakat Jawa Timur (Permajatim) Sorong, Papua Barat Daya berupa uang senilai Rp 50 juta. Selain itu ia juga mengajak semua yang hadir untuk menyanyikan lagu khas Jawa Timur rek ayo rek sebagai pengobat rindu terhadap tanah Jawa Timur. (q cok, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *