Politik

Tak Ingin Perekonomian di Surabaya Stagnan, Anas Karno: Pengusaha harus lebih kreatif dan inovatif

13
×

Tak Ingin Perekonomian di Surabaya Stagnan, Anas Karno: Pengusaha harus lebih kreatif dan inovatif

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga 25 Januari 2021, memaksa semua pelaku usaha (kecil, meengah dan besar) harus kreatif dan inovatif dalam menjalankan bisnisnya.

Pernyataan ini disampaikan Anas Karno Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya yang membidangi perekonomian, karena setiap aktifitas di usahanya harus memenuhi semua persyaratan protokol kesehatan.

“Terpenting adalah roda perekonomian Kota Surabaya tidak sampai stagnan, meski ada penerapan PPKM. Terutama untuk pengusaha harus lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan usahanya.”ujarnya di Surabaya, Kamis (14/01/21).

Ia menjelaskan, pengusaha di tengah badai pandemi Covid-19 ini memang dituntut lebih inovatif, agar tetap bisa survive dan profitable atau tetap bisa meraih untung.

Meski, kata Anas Karno, selama dua pekan PPKM ini pengunjung restoran dan kafe atau Dine in maksimal hanya 25 persen saja dari total kursi yang tersedia. Namun, hal tersebut jangan membuat pengusaha resto dan kafe terus lesu darah, tidak bergairah.

Anas Karno mencontohkan, inovatif misalnya, pengusaha di sektor makanan menyediakan pemesanan daring atau online sistem setiap melakukan bisnisnya.

Sementara kreatif, terang Anas Karno, ditengah kesulitan karena pandemi Covid-19, pengusaha harus melakukan kreatifitas produk agar hasilnya tetap banyak diminati konsumen di tengah pandemi Covid-19. Misalnya, usaha pembuatan masker, produk face Shield, IT konten, jadi pengusaha di Surabaya tetap survive di tengah masa sulit ini.

“Seperti pepatah, setiap kesulitan pasti ada kemudahan, terpenting harus kreatif dan inovatif,” tegas Anas Karno.

Politisi PDIP ini mengatakan, secara global perekonomian Kota Surabaya dampaknya tidak signifikan meski ada pandemi Covid-19. Pemberlakukan PSBB mulai 1 hingga 3, dan sekarang penerapan PPKM.

“Kita bersyukur ekonomi Kota Surabaya tidak banyak terkontraksi sangat tajam, mulai awal pandemi, new normal, sampai penerapan PPKM sekarang ini,” ungkapnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *