Nasional

Takut Penyakit Kolesterol? Ini Tips aman Memakan Daging

9
×

Takut Penyakit Kolesterol? Ini Tips aman Memakan Daging

Sebarkan artikel ini

JAKARTA (Suarapubliknews) – Penyakit Kolesterol selalu menjadi momok bagi penderitanya, khususnya di momen Idul Adha mengingat daging hewan mengandung kolesterol yang cukup tinggi.

Nutrition Expert YOUVIT multivitamin gummy, Rachel Olsen mengatakan bahwa daging merah seperti sapi, kambing, domba sebenarnya merupakan sumber protein yang bagus jika dikonsumsi dalam jumlah yang seimbang.

“Memang kandung protein dalam daging tidak perlu diragukan lagi. Cuma memang kita sebaiknya tidak berlebihan makannya, karena daging merah termasuk kategori bahan makanan yang mengandung kolesterol, lemak jenuh dan trans,” katanya.

Selama Idul Adha sebenarnya ada cara nyaman untuk tetap bisa menyantap hidangan daging tanpa merasa was-was. Diantaranya usahakan untuk memasak dengan cara direbus atau dikukus.

Kalaupun ingin menggoreng atau menumis, maksimal gunakan hanya lima sendok minyak goreng. Makanan yang digoreng akan meningkatkan kandungan kolesterol dan lemak trans pada daging. Tentunya penggunaan santan pada hidangan daging sebaiknya juga dihindari.

Aplikasikan program “isi piringku” saat makan. Sesuai rekomendasi Kementerian Kesehatan, saat kita makan sebaiknya menerapkan porsi dalam satu piring berupa ¼ bagian untuk karbohidrat, ¼ bagian untuk protein dan setengahnya untuk sayuran dan buah-buahan.

Sayur-sayuran dan kacang-kacangan bagus untuk menjadi sumber serat pada tubuh kita. Serat ini yang nantinya membantu untuk mengikat kolesterol. Jadi, selalu imbangi hidangan daging dengan mengonsumsi lebih banyak sayuran.

“Imbangi juga untuk mengonsumsi multivitamin secara rutin. Beberapa vitamin dan mineral membantu tubuh untuk mencerna daging menjadi sumber energi yang bagus untuk aktivitas sehari-hari, seperti B kompleks dan iodium. Multivitamin gummy YOUVIT bisa dijadikan opsi simpel dan mudah untuk memenuhi kebutuhan ini,” terang Rachel.

Hindari untuk makan daging setelah jam 7 malam. Saat dini hari, sistem pencernaan kita secara alamiah akan mengistirahatkan diri.

“Sehingga jika kita makan terlalu malam, daging akan disimpan sebagai lemak, dibandingkan dikonversikan sebagai energi untuk beraktivitas. Idealnya makan malam sebaiknya dilakukan 3 jam sebelum tidur, agar dapat memberikan kesempatan bagi lambung dan usus untuk mencerna dan memetabolisme makanan dengan lebih baik sebelum waktu tidur,” tutupnya. (q cox, Tama Dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *