Jatim Raya

Terima Penganugerahan MURI, Simbol Tingkatkan Konsumsi Ikan

7
×

Terima Penganugerahan MURI, Simbol Tingkatkan Konsumsi Ikan

Sebarkan artikel ini

KEDIRI(Suarapubliknews) – Agenda 3.000 Cup Dawet Lele yang diselenggarakan Pengurus Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Jawa Timur di lapangan Ploso Katen, Desa Pranggang, Kecamatan Ploso Klaten Kabupaten Kedirimembuahkan hasil gemilang.

Ketua Forikan Jatim, Arumi Emil Elestianto Dardak mengatakan acara tersebut mampu memecahkan rekor MURI. Pemecahan rekor tersebut, ebagai simbol peningkatan konsumsi ikan di Jatim.

“Hari ini sebetulnya kalau kita bicara soal tiga ribu cup dawet lele itu sebetulnya lebih ke simbolis, tapi simbolis yang penting menurut kami,” katanya yang juga mencatatkan penghargaan sebagai pemrakarsa acara.

Ketua TP PKK Prov. Jatim itu pun menyampaikan bahwa pemecahan rekor MURI tersebut sekaligus sebagai sarana mengenalkan varian baru makanan dengan bahan dasar ikan lele. “Kami mengenalkan varian terbaru dari hasil lele, lele itu bisa dibuat macem-macem sampai dawet pun bisa, itu yang tidak pernah kepikiran,” sebut Arumi.

Target awal dari pemecahan rekor muri untuk dawet lele adalah 3.000 cup. Namun demikian target tersebut mampu dilampaui dengan hasil setelah dihitung mencapai jumlah 3.505 cup dawet lele. Ia mengaku bangga atas capaian tersebut.

“Target kita itu tiga ribu untuk memecahkan rekor MURI tapi alhamdulillah yang terhitung hari ini ada tiga ribu lima ratus lima. Sehingga ada kebanggaan tersendiri dari saya, berarti antusias dari masyarakat luar biasa,” tukasnya.

Tingkat konsumsi ikan di Jatim masih di bawah rata-rata nasional, yaitu 36,82 kg per kapita per tahun. Sedang nasional mencapai 50,69 kg per kapita per tahun. Karena itu, diharapkan agar pemecahan rekor MURI Dawet Lele kali ini dapat mendorong masyarakat Jatim lebih meningkatkan konsumsi ikan. “Harapannya ini menjadi pencetus saja, dan semangat bersama,” harap Arumi,.

Di sisi lain, dirinya akan melakukan sosialisasi manfaat dan keuntungan mengkonsumsi ikan baik dengan jajaran Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla). Mereka juga diharapkan untuk cermat melihat potensi dan lahan perikanan Jawa Timur. Ia pun mengimbau pada masyarakat untuk berperan dalam peningkatan konsumsi ikan.

Forikan memiliki misi yang sama dengan PKK yaitu mengurangi tingginya angka stunting di Jawa Timur. Ia menyatakan bedanya Forikan lebih fokus pada konsumsi ikannya. Menurutnya, dengan mengkonsumsi ikan akan dapat mencegah dan menanggulangi terjadinya stunting.

“Kenapa harus ikan, karena ikan memiliki kespesialan sendiri, yakni bergizi, proteinnya tinggi, ada juga omega tiga, proteinnya mudah diserap tubuh, enak di mulut dan enak dikantong karena banyak pilihannya,” imbuhnya.

Ia pun memberikan apresiasi dan penghargaan kepada penggagas terciptanya Dawet Lele sekaligus terhadap semua pihak yang terlibat dalam acara pemecahan rekor muri 3.000 Cup Dawet Lele di Kabupaten Kediri. “Ini merupakan variasi yang sangat saya apresiasi dan saya hargai,” pungkasnya.

Selain kepada Ketua Forikan Jatim, penganugerahan yang sama juga diberikan MURI kepada Kelompok Pembudidayaan Ikan (Pokdakan) rukun tani Desa Pranggang Kecamatan Ploso Klaten Kabupaten Kediri. Penganugerahan ini dicatat sebagai rekor dunia karena belum pernah ada di dunia dan dicatat oleh MURI dengan urutan penganugerahan ke 9.427. (q cox, Tama Dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *