Jatim RayaNasional

Tingkatkan Fasilitas Pembiayaan Retailer Toko Bangunan, SIG Kerja Sama dengan Bank Mandiri, BRI, BNI, Telkomsel dan LinkAja

105
×

Tingkatkan Fasilitas Pembiayaan Retailer Toko Bangunan, SIG Kerja Sama dengan Bank Mandiri, BRI, BNI, Telkomsel dan LinkAja

Sebarkan artikel ini

JAKARTA (Suarapubliknews) – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) bekerja sama dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI),  PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan PT Fintek Karya Nusantara (LinkAja) sebagai upaya meningkatkan fasilitas retailer financing  toko bangunan dalam jaringan supply chain SIG dan bentuk sinergi BUMN.

Direktur Utama SIG, Donny Arsal mengatakan, kerja sama retailer financing ini merupakan kelanjutan dari kerja sama sebelumnya dengan Bank Himbara yaitu BNI, BRI dan Bank Mandiri yang sudah melakukan financing terhadap 306 jaringan distributor SIG. Selanjutnya, fasilitas retailer financing ini diberikan untuk 70.000 toko bangunan jaringan SIG yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia.

“Kerja sama antara SIG dengan mitra institusi finansial dan teknologi diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi masing-masing pihak serta mendukung digitalisasi rantai pasok dan kelangsungan bisnis retailer jaringan SIG,” katanya.

Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo mengapresiasi kerja sama 6 BUMN, yang diharapkan dapat menjangkau semakin banyak dstributor dan retail di seluruh Indonesia untuk memanfaatkan fasilitas pembiayaan dan fasilitas digital. Saat ini, pertumbuhan ekonomi di level grassroot cukup signifikan. Melalui fasilitas digital Telkomsel dapat menghubungkan dan menjangkau desa-desa hingga daerah terluar untuk memberikan layanan keuangan melalui Himbara. \

”Ini merupakan transformasi ekonomi yang luar biasa, membuat Indonesia menjadi negara yang terhubungkan dengan digital dan fasilitas pembiayaan sampai ke level desa. Dalam konteks hari ini kita berharap bahwa demand dari semen akan shifting dari perkotaan, kedepan demand dari rumah-rumah subsidi maupun rumah individual akan semakin besar,” katanya.

Karena itu penting untuk SIG, membangun ekosistem dari nasional sampai ke distributor hingga retailer agar semakin banyak retailer yang memiliki kemampuan kontribusi memberikan inventory untuk menjangkau seluruh pengguna semen di Indonesia. “Saya rasa ini merupakan trobosan yang baik yang kita harap dengan kerja sama ini mendapat benefit untuk Bank Mandiri, BRI, BNI, Telkomsel, LinkAja dan tentunya SIG, utamanya untuk distributor dan retailer,” lanjutnya.

Kerja sama ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang dilakukan oleh Direktur Utama SIG, Donny Arsal, Direktur Corporate Banking Bank Mandiri, Susana Indah K. Indriati, Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan BRI, Agus Noorsanto, Direktur Network & Services BNI, Ronny Venir dan Direktur Utama Telkomsel, Hendri Mulya Syam.

Selain penandatanganan MoU, juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) oleh Direktur Bisnis dan Pemasaran SIG, Aulia Mulki Oemar dengan Chief Operating Officer LinkAja, Widjayanto, yang disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (26/10).

Fasilitas Retailer Financing meliputi pembiayaan mulai Rp2 juta sampai dengan Rp200 miliar per toko. Produk yang ditawarkan antara lain Kredit Usaha Mikro Talangan Pembelian (KUM-TP) dari Bank Mandiri, Mandiri eBiz Financing, Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mandiri, BRI Retail Financing yang terbentuk dari Ekosistem Value Chain melalui platform CBM BRI, BNI Wira Usaha dan LinkAja Modalin melalui platform Mitra LinkAja.

Produk pembiayaan tersebut akan diimplementasikan berdasarkan karakter usaha dan kapasitas pembelian toko, dan pada tahap pengembangan semua transaksi dan pembiayaan akan difasilitasi teknologi melalui platform AksesToko dari SIG dan ekosistem digital Telkomsel.

Terdapat dua model pembiayaan yang dapat dipilih oleh para retailer, yaitu pembiayaan berdasarkan invoice pembelian produk dan pembiayaan berdasarkan kebutuhan dana tunai ketika retailer akan melakukan pembayaran kepada sub distributor.

Akses terhadap dua model pembiayaan tersebut dilakukan dengan menggunakan platform teknologi dari perbankan secara terintegrasi dengan SIG, untuk memastikan dana yang diberikan digunakan sesuai peruntukannya. SIG memproyeksikan  dalam lima tahun kedepan, sekitar 8.000 toko akan menggunakan fasilitas retailer financing dengan nilai transaksi mencapai Rp7 triliun. (Q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *