SURABAYA (Suarapubliknews) – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengajak Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Timur untuk mempersiapkan pelaku UMKM menghadapi tantangan yang mungkin muncul di tahun depan. Pasalnya, tahun 2023 kemungkinan akan memberi tantangan-tantangan perekonomian yang tidak hanya berdampak bagi Indonesia, namun juga seluruh dunia.
“Banyak yang meramal 2023 ini akan menjadi tahun yang berat, tahun yang kelabu. Kenapa demikian? Karena saat Covid, suka tidak suka kita harus ngerem. Maka kita menggunakan tolok ukur kapasitas untuk kemudian menentukan langkah. Tapi pada saat kita ngegas untuk mengejar ketertinggalan, pertumbuhan ekonomi kita sudah terhambat. Inilah kenapa penting untuk Dekranasda Jatim menyiapkan UMKM menyambut 2023,” ujarnya saat membuka Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Dekranasda Jatim di Hotel Aria Centra, Surabaya, Rabu (14/12).
Indikator dari adanya tantangan di tahun depan, sebut mantan Bupati Trenggalek itu, adalah melonjaknya harga komoditas yang dipicu konflik geopolitik seperti perang Rusia-Ukraina. Di mana, permasalahan tersebut menuntut banyak negara menaikan suku bunga.
Meski begitu, dirinya menilai, Jawa Timur terbilang tangguh menghadapi berbagai macam fase kesulitan. Pasalnya, meski baru pulih dari pandemi Covid-19, ekonomi Jawa Timur untuk PDRB pada triwulan ketiga 2022 tercatat tumbuh sebesar 2,15% (q to q).
“Kabar baiknya, pertumbuhan ekonomi kita lebih tinggi dari nasional yang tumbuh 1,81% secara q-to-q. Secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Jatim Januari – September 2022 tercatat sebesar 5,53% untuk c-to-c yang juga lebih tinggi daripada capaian nasional yang mencapai 5,4%. Jadi insya Allah kita tangguh,” terangnya.
Tak hanya itu, Wagub Emil mengatakan bahwa pemerintah sudah menyediakan banyak hal untuk mempersiapkan UMKM Jatim menjawab tantangan global. Salah satunya adalah memperluas pangsa pasar bagi pelaku UMKM.
“Selama ini daya beli UMKM di bawah Dekranasda itu tinggi saat pameran. Tapi masa mau bergantung pada pameran terus? Kami sendiri sudah siapkan tempat yang relatif cukup luas, sekarang hampir selesai di Ciputra World untuk Dekranasda,” imbuhnya.
Tak hanya itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga memiliki program yang sudah berjalan cukup lama yakni Millenial Job Center (MJC). Di sana, pemerintah berusaha menemukan pelaku UMKM dengan anak muda kreatif yang dapat membantu mereka meningkatkan kualitas branding melalui fotografi produk maupun iklan. “Sejak pertama dilakukan, Alhamdulillah MJC sudah membantu lebih dari 7.000 UMKM. Targetnya tahun depan, kami ingin menjangkau 10.000 secara kumulatif,” ungkapnya.
Tak lupa, Wagub Emil menekankan pentingnya inovasi dan kreativitas. Mengingat, persaingan di dunia usaha baik di dalam maupun luar negeri amatlah kuat. “Dalam situasi yang seperti ini harus lebih cerdas dan cerdik dalam mengelola usaha. Jangan sampai produksi barang perputarannya lama dan inefisien. Tak kalah penting, harus punya relasi dan sinergitas dalam bisnis yang memadai,” pesannya.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Prov. Jatim Arumi Bachsin Emil Dardak mengatakan, poin penting dari eksistensi Dekranasda Jawa Timur adalah bagaimana lembaga ini mampu merefleksikan diri membantu pemerintah menggerakkan ekonomi daerah. Oleh karenanya, Dekranasda harus mampu mengambil sikap positif dan dapat mencari peluang.
“Ini bisa dilakukan melalui berbagai upaya strategis pemberdayaan kewirausahaan. Dan tetap menjaga dan meningkatkan koordinasi antar Dekranasda Provinsi dan kabupaten/kota untuk dapat meningkatkan kinerja dan sinergitas program,” ucapnya. (Q cox, tama dini)