Jatim RayaPemerintahan

Wagub Jatim Ajak Perantau Asal Surabaya Ikut Majukan Daerah Rantau

33
×

Wagub Jatim Ajak Perantau Asal Surabaya Ikut Majukan Daerah Rantau

Sebarkan artikel ini

DKI JAKARTA (Suarapubliknews) ~ Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menghadiri Silaturahmi Nasional 2023 Surabaya Community di Qi Longue The Sultan Hotel & Residence Jakarta, Sabtu (19/8).

Di sini, Wagub Jatim itu mengajak para perantau asal Surabaya di berbagai daerah untuk menjadi ‘duta besar’ Kota Pahlawan. Sebab, diaspora Surabaya di luar Jatim dapat membangun sinergi dan turut memajukan daerah rantaunya.

Selain membangun komunitas yang memperkuat relasi antar masyarakat Jatim, Emil berharap masyarakat diaspora Surabaya dapat menjadi agen yang mencerminkan sisi luhur ke-Jawa Timur-an dan memberikan _sense of belonging_ bagi sesama kelompok diaspora lainnya. “Apabila komunitas diasporanya bisa sekompak ini, banyak sekali hal yang bisa kita sinergikan. Kita harus terus membangun silaturahmi dan bisa memggodok hal-hal yang bisa kita sinergikan,” katanya.

Baik tentang budaya, ekonomi, baik soal pendidikan, banyak sekali yang bisa di sinergikan oleh para perantau dari Surabaya Ini semua ada nilainya. “Awalnya masyarakat perantau asal Surabaya bisa saling menguatkan perekonomian, lalu pendidikan bersama. Lambat laun mereka akan urun memajukan daerah tempat merantau,” sambungnya.

Wagub Emil melanjutkan, para perantau asal Surabaya memiliki signifikansi besar mengingat peran penting Surabaya sebagai ibu kota provinsi, bukan cuma menjadi pusat perekonomian di Jatim, tapi juga menjadi ikon kebudayaan dan kuliner. Salah satu contohnya, Rawon asal Surabaya dinobatkan sebagai sup terenak di dunia, mengalahkan olahan sup dari berbagai daerah bahkan negara lainnya.

“Surabaya ibu Kota Provinsi yang merupakan milik seluruh Jatim. Ekonomi Jatim 1/4 nya ada di Surabaya. Bahkan saya sering salah disebut sebagai Wakil Gubernur Surabaya. Ini menunjukkan Surabaya bukan hanya sebuah kota tapi sebuah ikon. Ada kekhasan sendiri yang bisa terus dilestarikan, dan dibangun,” pungkasnya. (q cok, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *