SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Siti Nasyi’ah (Ita Bonek Wanita/Bonita) akhirnya angkat bicara setelah namanya disebut-sebut sebagai salah satu kandidat dalam kontestasi Pilwali Surabaya tahun 2020 mendatang, dari jalur independen.
Menurut Ita-sapaan akrab Siti Nasyi’ah, Kota Surabaya memang membutuhkan pemimpin dengan sosok yang kuat dan tangguh, pasca kepemimpinan Tri Rismaharini yang berhasil membawa nama Kota Buaya ke kancah internasional.
“Bursa pemilihan pemimpin di Kota Surabaya akan menjadi Pilkada teristimewa di wilayah Jatim karena Kota Surabaya merupakan Ibu Kota Provinsi sekaligus kota terbesar kedua setelah DKI Jakarta,” ucapnya kepada media ini. Kamis (25/10/2018)
Untuk itu, kata Ita, untuk bisa menjadi pemimpin di Kota Surabaya tidak hanya bisa mengandalkan popularitas semata, karena mayoritas masyarakatnya terdidik dan melek politik, sehingga lebih bicara soal kualitas sosok yang diusung.
“Saya meyakini jika semua partai politik tidak akan asal memunculkan apalagi sampai mengusung nama, karena kepemimpinan Bu Risma akan menjadi patokan. Ini yang tidak bisa dipungkiri,” katanya.
Disinggung soal kesiapannya, Inisiator elemen Relawan Jokowi Maruf Amin (RJM) ini mengaku akan berpikir realistis, karena menurutnya menjadi pemimpin itu adalah amanah rakyat. Tidak bisa dipaksakan apalagi dibeli.
“Saya sih apa kata yang meminta, karena saya merasa bukan siapa-siapa dan tidak pernah terlintas dibenak saya untuk mengarah ke situ (ikut bursa Pilwali Surabaya), namun sebagai salahsatu anak bangsa dan warga Surabaya, dari dulu hingga sekarang saya memang selalu ingin berbuat sesuatu, apapun itu asalkan positip,” jawabnya terkesan normatif.
Diminta tanggapannya terkait munculnya sejumlah nama untuk kandidat Pilwali Surabaya 2020, Ita hanya mengimbau agar seluruhnya benar-benar mempersiapkan diri dengan baik, karena masyarakat akan memberikan penilaian dan bakal terjadi persaingan yang seru dan ketat. (q cox)
