Setelah melakukan penyisiran pengamanan di area KBS, tak tanggung-tanggung, 13 pasangan mesum di sebuah hotel kawasan Kent Park kenjeran berhasil digelandang ke Mako Satpol-PP kota Surabaya oleh petugas lantaran tidak bisa menunjukkan identitas sebagaimana mestinya. Minggu dini hari (14/7/13)
SURABAYA (SPNews) – Setelah melakukan patroli keliling, rombongan petugas Satpol-PP kota Surabaya juga sempat beberapa saat bertahan di lokasi kebun binatang Surabaya (KBS) sebagai bagian dari pelaksanaan tugasnya sejak KBS menjadi bagian dari asset pemkot Surabaya.
Pasca pengalihan Kebun binatang Surabaya (KBS). Satuan polisi pamong praja (Satpol PP), menjaga selama 24 jam taman hiburan yang menjadi ikon Kota Surabaya. Hal ini untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan dari orang yang merasa kurang senang.
Salah satu petugas Satpol PP yang bernama Ido.P mengaku bahwa kedatangannya merupakan tugas dari Wali Kota, pasca serah terima kepengurusan manajemen.
“Tidak ada apa-apa mas. Ini tugas dari atasan karena pengelola KBS sekarang kan Pemkot,” ujar Ido.
Sementara Kasat pol PP Irvan Widianto yang turun langsung mengecek lokasi sabtu (13/7/2013) sekitar pukul 20.30 wib. Memberi intruksi pada anggota, kesigapan dalam antisipasi selama dalam masa transisi yang dianggap sangat rawan.
“Kita akan menjaga selama 24 jam penuh, apa lagi ini masih dalam masa transisi setelah pengalihan, kami tempatkan 10 – 15 anggota didalam yang di tempatkan dititik titik sentral,” Papar Kasat pol PP Surabaya Irvan Widianto dilokasi.
Anggota bergerak menuju Kent Park Kenjeran yang bias any menjadi tempat tujuan para muda-mudi untuk melewatkan malam minggu sembari menunggu waktu makan sahur di bulan Ramadhan.
Namun setelah petugas melakukan penyisiran disebuah hotel di kawasan Kent Park Kenjeran, ternyata didapati 13 pasangan mesum yang diduga kuat belum mempunyai nhubungan suami istri yang sah.
“saat di kenjeran, kami mendapati 13 pasangan yang identitasnya berbeda di sebuah hotel kawasan kent park, dengan terpaksa mereka kami bawa ke Mako untuk dilakukan pendataan yang kemudian kami kirim ke Liponsos untuk mendapatkan pembinaan,” ucap Joko wiyono SE, Kasiops Satpol PP Surabaya. (q cox)
