Pemerintahan

127 Anak Terpapar Covid-19, Begini Cara Pemkot Surabaya Menangani

187
×

127 Anak Terpapar Covid-19, Begini Cara Pemkot Surabaya Menangani

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Pandemi Covid-19 tidak saja menyerang pada orang dewasa. Tetapi juga menyesar pada anak-anak, untuk itu Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberi perhatian khusus pada anak-anak yang terpapar Covid-19.

Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, dari data sementara, total jumlah anak yang terkonfirmasi sebanyak 127 anak. Dari angka tersebut, 36 anak diantaranya berusia 0-4 tahun.

“Lalu, 91 kasus lainnya adalah anak dengan usia 5-14 tahun,” kata Feny sapaan lekat Febria Rachmanita di Balai Kota Surabaya, Senin (1/6/2020).

Feny menjelaskan, untuk anak yang terpapar Covid-19 dan dirawat di rumah sakit, mereka akan diarahkan ke ruang anak dan mendapat penanganan khusus dari dokter spesialis anak. Menurutnya, sebagian anak-anak tersebut tertular karena orang tuanya maupun anggota keluarga lainnya.

“Mereka bisa tertular dari orang tua atau pun keluarganya,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya ini memaparkan, untuk anak yang masih dirawat di rumah masing-masing, maka hal ini tidak bisa lepas dari peran orang tuanya untuk ikut merawat. Oleh sebab itu, pihak puskesmas juga terus memantau pasien berdasarkan konsulan antara dokter spesialis anak.

“Jadi tetap terus kami pantau. Kami pun juga berkonsultasi dengan dokter spesialis anak,” tegasnya.

Sementara itu, jika yang terpapar Covid-19 adalah sang orang tua, maka Feny menegaskan mau tidak mau memang harus menyentuh anak dengan catatan tetap mematuhi protokol kesehatan. Misalnya, saat sebelum memegang bayi, maka orang tua wajib menggunakan hand sanitizer dan face shield.

“Sebelum dia pegang bayi atau anak harus pakai hand sanitizer, mencuci tangan dan pakai hand sanitizer,” ungkapnya.

Namun demikian, Feny juga berpesan kepada para orang tua agar dapat mempertahankan imun tubuhnya, terutama saat dirinya atau anaknya yang terkonfirmasi. Terutama bagi para ibu yang mengasuh anaknya. “Pertahankan imun. Ibunya imunnya harus kuat,” pungkasnya (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *