Pemerintahan

Pelan tapi Pasti, Kini Kawasan eks Lokalisasi Putat Jaya telah Berubah

145
×

Pelan tapi Pasti, Kini Kawasan eks Lokalisasi Putat Jaya telah Berubah

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengapresiasi positif perubahan di kawasan Putat Jaya. Sejak kawasan yang dulunya identik dengan pusat lokalisasi ini dialihfungsikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pada Juni 2014 silam, ada banyak perubahan positif yang kini terlihat di sana.

Tak hanya warganya yang mulai berdaya dengan usaha ekonomi kreatif. Tampilan kawasan Putat Jaya kini juga berubah jadi lebih indah. Seperti yang terlihat di Putat Jaya Gang VIII.

Ada banyak warna di gang VIII yang membuat kawasan itu lebih indah. Jalanan berpaving di depan rumah warga, dicat dengan aneka warna. Beberapa tanaman dan bunga juga tumbuh di depan rumah warga. Terbaru, ada lukisan mural yang menghiasi tembok di Putat Jaya Gang VIII tersebut.

“Wes apik yo saiki,” ujar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ketika meninjau lokasi tersebut, Senin (19/12/2016).

Menurut wali kota, kawasan Putat Jaya kini telah berubah menjadi lebih indah. Bahkan, menurutnya, perubahannya sangat cepat. Selain di Putat Jaya Gang VIII, Pemkot sebelumnya juga mengubah wajah di gang yang terkenal dengan bangunan eks Wisma Barbara yang dulunya merupakan wisma terbesar di sana.

“Harapannya warga di sini memiliki nuansa baru. Saya tahu persis perkembangan di sini. Dulu ndak begini. Ini nuansa nya sudah baru,” ujar wali kota.

Di Putat Jaya Gang VIII, wali kota juga berkunjung ke rumah batik yang ada di sana. Sembari berbincang dengan warga perihal motif yang dikembangkan. Lantas, memulai melukis mural bersama warga dan juga komunitas mural.

“Nanti kalau sudah settle, saya masukkan urban farming supaya warga menempatkan sayur-sayuran dan juga menata lighting nya,” sambung wali kota.

Camat Sawahan, M Yunus menambahkan, warga di Putat Jaya kini bersemangat dalam menata lingkungannya. Termasuk dengan melukis mural. Dia berharap, di setiap gang nantinya akan ada mural bertema. Semisal di Gang VIII karena ada rumah batiknya, lukisan mural nya bercerita tentang batik.

“Kami ingin setiap gang ada tema nya, ada karakter sendiri yang menceritakan apa yang ada di dalamnya. Warga pengen apa kita fasilitasi. Kalau semua gang jadi, orang yang mau berkunjung ke sini bisa menikmati semua. Selain ada UMKM, lingkungannya juga bagus,” harap Yunus. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *