TANAH BUMBU (Suarapubliknews) – Pemerintah Daerah Tanah Bumbu melalui Dinas PUPR akan membangun tugu perbatasan, antara Kabupaten Tanah Bumbu dan Tanah Laut. Gerbang pembatas lintas Kabupaten itu bakal menelan biaya sebenar Rp 5 Miliar.
Demikian disampaikan Plh Kepala Dinas Pekerjaan Umun dan Penataan Ruang (PUPR) Tanah Bumbu, Subhansyah, saat di temui diruang kerjanya.
Kondisi pintu gerbang atau pintu masuk wilayah perbatasan Tanah Bumbu yang ada masih sangat sederhana jika dibandingkan dengan milik tetangga Kabupaten Tanah Laut. Oleh karenanya akan dibuat sangat berbeda dan lebih menarik.
“Hal itu disebabkan kawasan tersebut adalah wajah pertama masuk ke kabupaten yang bergelar Bumi Bersujud ini,” jelas Subhan.
Banyak pihak menilai pintu gerbang tersebut harus diperindah untuk menunjukkan wujud dari Bumi Bersujud yang berkonsep Serambi Madinah.
Pintu gerbang ini sudah beberapa kali rencananya dibangun dan dianggarkan, namun belum sempat direalisasikan.
Namun kini, tegas Subhan, pembangunan pintu gerbang itu merupakan salah satu prioritas Dinas PUPR di era kepemimpinan Zairullah Azhar sekarang.
Ia beralasan pembangunan gerbang perbatasan untuk menunjukkan identitas Kabupaten Tanah Bumbu. Dengan konsep kombinasi ikon Serambi Madinah, Ikan dan Tenun Pagatan.
Menurutnya kesan pertama saat masuk tentu orang melihat gerbang sebagai identitas daerah, sehingga tugu selamat datang harus dibenahi dan diperindah.
Selain diperbatasan Tanah Bumbu – Tanah Laut, Dinas, PUPR juga akan membangun tugu pintu gerbang di perbatasan dengan Kabupaten Kotabaru.
Lokasinya di desa Batu Ampar, Kecamatan Simpang Empat dan juga di Desa Emil Baru, Kecamatan Mentewe, yang berbatasan dengan Kabupaten Banjar.
Dengan demikian diharapkan masyarakat dapat mengetahui secara geografis maupun administratifnya dengan jelas. “Masyarakat sudah jelas mengetahui mana batas antar daerah masing-masing, ketika melewati pintu gerbang,” ujar Subhansyah. (q cox, Imran)