SURABAYA (Suarapubiknews) – Perkembangan telekomunikasi yang semakin pesat menuntut kesiapan sumber daya manusia di Indonesia agar mampu ikut bersaing secara global. Memenuhi kebutuhan tersebut, Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) meluncurkan program studi (prodi) baru, yaitu program sarjana (S1) Teknik Telekomunikasi.
Kepala Departemen Teknik Elektro ITS Dedet Candra Riawan ST MEng PhD menjelaskan bahwa prodi Teknik Telekomunikasi pada mulanya merupakan bagian dari bidang peminatan di program sarjana Teknik Elektro ITS.
Namun, Satuan Kredit Semester (SKS) yang terbatas dan bahasan yang tidak terlalu spesifik menjadikan bidang peminatan telekomunikasi perlu dibentuk menjadi suatu prodi baru. “Peluncuran prodi ini ialah bentuk antisipasi ITS dalam menghadapi perkembangan global yang semakin cepat dan pesat,” tuturnya.
Prodi yang bernaung di bawah Departemen Teknik Elektro ITS ini memiliki kuantitas rumpun mata kuliah Teknik Telekomunikasi yang lebih banyak.
Ketua Tim Penyusun Proposal prodi Teknik Telekomunikasi ITS Prof Ir Gamantyo Hendrantoro MEng PhD menyatakan, prodi ini menyediakan tiga bidang peminatan, yaitu sistem telekomunikasi, jaringan telekoumunikasi, dan medium transimisi informasi. “Pendaftaran mahasiswa baru untuk prodi Teknik Telekomunikasi ITS siap dibuka tahun 2022 ini melalui jalur seleksi Mandiri dan Kemitraan,” jelasnya.
Gamantyo menambahkan bahwa mahasiswa akan difasilitasi sebanyak tiga laboratorium, yaitu Laboratorium Jaringan Telekomunikasi, Laboratorium Komunikasi Multimedia, serta Laboratorium Antena dan Propagasi. “Fasilitas ruang kelas, laboraturium pendukung, hingga tenaga pengajar seluruhnya sudah siap dengan matang,” ungkap Kepala Laboratorium Propagasi & Radiasi Gelombang Elektromagnetik Departemen Teknik Elektro ITS ini.
Selengkapnya, Laboratorium Komunikasi Multimedia akan menunjang rumpun mata kuliah sistem telekomunikasi, Laboratorium Jaringan Telekomunikasi menunjang rumpun mata kuliah jaringan telekoumunikasi, serta Laboratorium Antena dan Propagasi menunjang rumpun mata kuliah medium transimisi informasi. “Prodi ini juga akan lebih menekankan kemampuan computing dan software-defined networking bagi mahasiswa,” imbuhnya.
Terakhir, Gamantyo berharap bahwa dengan dibentuknya prodi Teknik Telekomunikasi ini mampu memberikan kontribusi kepada Indonesia dalam percepatan pembangunan infrastruktur jaringan komunikasi dengan menyiapkan lulusan-lulusan terbaik yang lebih kompeten. “Semoga ke depannya prodi ini mampu melahirkan inovasi- inovasi yang berkontribusi dalam pemerataan layanan komunikasi di Indonesia,” tandasnya. (Q cox, tama dinie)