SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengajak 38 Komunitas Perguruan Bela Diri se – Kota Surabaya untuk menciptakan Kota Pahlawan yang aman serta kondusif. Karenanya, pada Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke – 94 Tahun 2022, Pemkot Surabaya bersama Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) dan 12 Ketua Cabang Olahraga Bela Diri, serta 30 Ketua Perguruan Silat se – Kota Pahlawan membacakan Deklarasi Surabaya Damai di Halaman Balai Kota Surabaya, Jumat (28/10/2022).
Deklarasi Surabaya Damai yang dibacakan tersebut, berbunyi “Kami Keluarga Besar Olahraga Bela Diri Kota Surabaya bersama Forum Koordinasi Pimpinan Kota Surabaya dengan ini bertekad setia kepada Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia,” bunyi bait pertama.
Bunyi bait kedua, “Menjunjung tinggi persaudaraan dan persahabatan untuk mewujudkan kerukunan, keamanan dan kedamaian Kota Surabaya. Selanjutnya, “Membentuk pribadi unggul sehat jasmani dan rohani, serta berbudi pekerti luhur,” pada bait ketiga dan “Mendukung upaya pembangunan untuk melestarikan kearifan budaya bangsa,” bunyi bait keempat.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan bahwa Deklarasi Surabaya Damai yang dilakukan oleh para pemuda komunitas bela diri dan perguruan silat di Kota Surabaya, merupakan salah satu upaya keterlibatan dan peran para pemuda untuk menjaga keamanan dan ketentraman di Kota Pahlawan.
“Ada deklarasi dari seluruh perguruan bela diri di Kota Surabaya yang akan menjaga kota ini bersama. Karena kekuatan kita adalah semua elemen yang ada di Kota Surabaya. Saatnya para pemuda ikut menjadi bagian, bukan hanya menjadi penonton tetapi juga menjadi bagian untuk Surabaya,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Oleh karena itu, Wali Kota Eri Cahyadi mengajak seluruh pemuda dan seluruh komunitas yang ada di Kota Pahlawan untuk menjadi bagian dalam pembangunan Kota Surabaya. “Karena saya yakin, ketika pembangunan ini melibatkan semua pemuda maka kota ini akan menjadi kota yang sangat luar biasa. Pemkot Surabaya mengajak semua para pemuda dan semua komunitas yang ada untuk membangun dan menjaga Kota Surabaya tercinta ini,” ajaknya.
Sementara itu, Ketua Harian IPSI Kota Surabaya, Boyke Santoso mengatakan, melalui pembacaan Deklarasi Surabaya Damai pada Peringatan Hari Sumpah, pihaknya ingin memiliki wadah untuk mempersatukan seluruh perguruan bela diri maupun pencak silat di Kota Surabaya. Sebab, pihaknya sangat prihatin dengan banyaknya kericuhan dan pertarungan yang kerap terjadi di jalanan akhir – akhir ini.
“Kami mohon perlindungan dan kerjasama dari Pemkot dan Forkopimda Kota Surabaya, karena kami butuh wadah untuk mempersatukan seluruh perguruan silat dan sinergi inilah yang kami mulai tepat saat Peringatan Hari Sumpah Pemuda,” kat Boyke.
Selanjutnya, usai Deklarasi Surabaya Damai, pihaknya bersama dengan Pemkot Surabaya dan Forkopimda Kota Surabaya akan melakukan giat atau patroli secara rutin untuk mencegah perseteruan antar kelompok bela diri dan pencak silat, serta menangkal peredaran narkoba, hingga tawuran yang kerap menimbulkan keresahan bagi masyarakat.
“Kita akan kirab (patroli) sekaligus mengunjungi perguruan silat, bukan hanya menangkal kericuhan saja, tapi narkoba dan tawuran juga. Kami bekerjasama dengan Polrestabes Surabaya dan mensinyalir banyak kejadian (kericuhan) karena ejek-ejekan, saling unjuk diri bahwa dirinya paling hebat, atau bahkan anggota pencak silat yang sudah non aktif tapi masih merasa hebat, padahal dia sudah di luar pembinaan. Ini yang akan kami sasar,” pungkasnya. (Q cox)