Jatim RayaPemerintahanPeristiwa

Gubernur Khofifah Beri Apresiasi dan Dorong Pemantapan Ekosistem Pembelajaran di Kampung Inggris Pare Kediri

102
×

Gubernur Khofifah Beri Apresiasi dan Dorong Pemantapan Ekosistem Pembelajaran di Kampung Inggris Pare Kediri

Sebarkan artikel ini

KABUPATEN KEDIRI (Suarapubliknews) ~ Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong pemantapan ekosistem pembelajaran dan pengajaran bahasa di kawasan kampung Inggris, Pare, Kediri.

Dengan ekosistem yang termanage dengan baik dan terstandarisasi bahkan internasional, ia optimis bahwa kampung Inggris akan menjadi pusat rujukan pembelajaran bahasa Inggris bukan hanya Jawa Timur dan Indonesia tetapi juga negara lain.

Hal itu disampaikan Gubernur Khofifah saat melakukan kunjungan ke kampung Inggris Pare Kediri, Minggu (19/02). Ia secara khusus mengunjungi tempat kursus tertua di Pare yaitu Basic English Course (BEC) yang diketahui telah berdiri sejak tahun 1977. 

Di sana, Ia berbincang dengan para elemen strategis yang mengelola langsung kampung Inggris. Mulai pengelola BEC yaitu Kalend Osen, Ketua Forum Kampung Bahasa Mr Adi dan juga Kepala Desa Tulungrejo Nur Hasan. 

“Kami ingin melihat dari dekat bagaimana sistem pembelajaran di kampung Inggris ini dijalankan. Kita tahu, kampung Inggris ini sudah tersohor sebagai rujukan pelajar yang ingin menguasai bahasa internasional,” katanya.

Untuk itu, melalui kunjungan ini, Ia ingin agar ada sinergitas yang dibangun antar seluruh elemen agar ekosistem yang menjadi modal dan kekuatan kampung Inggris Pare Kediri ini bisa semakin dikuatkan.

Menurutnya, ekosistem ini bukan hanya dibangun di ruang kelas belajar. Melainkan juga lingkungan dimana pelajar menimba ilmu bahasa Inggris yang harus dibentuk dan dikuatkan karakter dan mentalnya agar lebih menunjang dan mendukung pembelajaran serta karir selanjutnya.

“Maka butuh adanya ekosistem yang disepakati oleh semua pihak yang ada di lembaga kursus di kampung Inggris ini agar berbagai hal bisa dirumuskan regulasinya sehingga mengikat semua pihak. Bahwa harus ada hal menjadi aturan kesepakatan  bersama. Mengingat pertumbuban lembaga kursus disini cukup strategis dan pesertanya juga berasal dari berbagai daerah, suku dan adat istiadat sehingga kohesifitas iklim belajar harus dibangun sekondusif mungkin,” tegasnya. 

Ia pun menyarankan agar pengelola lembaga kursus  kampung Inggris melakukan standarisasi pembelajaran yang diakui oleh lembaga internasional terkait. Hal ini akan semakin menguatkan daya tarik kampung Inggris untuk mencapai kelas dunia. Sebab terdapat 164 unit lembaga kursus disini, sehingga ada kemungkinan unit lembaga kursus yang ada memiliki derajat kualitas dan standart yang tidak sama. 

“Standarisasi sudah saatnya disiapkan secara komprehensif. Pemprov Jatim siap untuk memfasilitasinya agar ke depan Kampung Inggris makin berkelas. Selanjutnya kita saling sinergi,” tambahnya. 

Gubernur Khofifah pun mengapresiasi dan menyampaikan terima kasihnya atas kontribusi Kampung Inggris yang telah membantu meningkatkan kualitas SDM pelajar Jatim. Bahkan pelajar yang datang menimba ilmu di Pare ini juga berasal dari luar Jawa Timur bahkan seluruh Indonesia.

“Kami sudah mendengar dan merasakan kehadiran Kampung Inggris di Pare ini untuk penguasaan bahasa Inggris dari berbagai tempat. Keberadaan kampung Inggris sangat besar kontribusinya. Terimakasih atas semua kerja keras semua pengelola lembaga kursus disini ,” lanjutnya.

Kampung Inggris menjadi daya tarik keilmuan yang diperkaya dengan kekuatan budaya lokal. “Beruntunglah Kediri yang memiliki Kampung Inggris –  Pare. Pare menjadi tersiar di Inggris dan banyak negara lain. Tentu dikenal dari seluruh Indonesia serta  menjadi kebutuhan banyak kalangan,” tutupnya.

Sementara itu, tokoh perintis Kampung Inggris Muhammad Kalend Osen berterima kasih atas kunjungan Gubernur Khofifah dan rombongan. Bahkan menurutnya momen ini sudah lama ia tunggu.

Di kesempatan itu Kalend memanfaatkannya untuk dialog dan menyampaikan masukan dan harapannya demi kemajuan kampung Inggris. Kalend menyampaikan harapannya agar semua pihak bisa bergandeng tangan untuk menjaga keberadaan kampung Inggris. “Kami berharap semua saling bersinergi untuk menjaga keberadaan kampung Inggris. Jangan sampai ada lima tahun lagi Kampung Inggris tinggal cerita,” tambahnya.

Di sisi lain, Kades Tulungrejo Nur Hasan juga menyampaikan pada Gubernur Khofifah terkait adanya program Kampung Inggris Mengajar yang menjadi program unggulan yang kini sedang berjalan. “Pada pemprov kami turut berharap adanya pembangunan bidang UMKM, dan pembelajaran. Yang menjadi angan-angan parkir induk kampung Inggris,” katanya. (q cok, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *