SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Anak-anak juga bisa stress. Salah satunya masanya adalah kala anak sedang memasuki masa transisi dari PAUD ke SD. Karena ini menjadi hal penting untuk diperhatikan.
Kecamatan Tegalsari bekerja sama dengan Perpustakaan dan LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) PCU (Petra Christian University) menggelar mini Workshop bertajuk Bunda Cerdas Anak Bahagia “Ciptakan Transisi PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) ke SD (Sekolah Dasar) yang menyenangkan”.
Kepala Perpustakaan PCU, Dian Wulandari, S.IIP mengatakan hal ini digelar dalam rangka untuk mendukung program PAUD Kota. “Kami menyambut baik permintaan Kecamatan Tegalsari untuk menambah wawasan tentang literasi khususnya bagi pendidik PAUD untuk mempersiapkan transisi dari PAUD ke SD yang menyenangkan bagi anak didik,” katanya.
Dian menambahkan, kegiatan ini jadi penguatan bagi para pendidik PAUD di Kecamatan Tegalsari agar dapat mengajar dengan lebih menarik sehingga anak menjadi lebih percaya diri saat masuk SD nantinya.
Pengabdian Masyarakat ini menghadirkan dua narasumber. Sesi pertama dibawakan oleh Lily Eka Sari, S.S., M.A., dosen Faculty of Teacher Education (FKIP) PCU dengan topik “Literasi di Era Milenial”.
Lily menjelaskan mengenai Literasi PAUD mengatakan bahwa ada enam literasi dasar PAUD yang harus dipegang para pendidik yaitu literasi Baca Tulis, Numerasi, Sains, Digital, Finansial serta Budaya dan Kewargaan.
“Literasi dasar itu harus disajikan sangat kreatif melalui pembelajaran yang play-based. Jadi anak-anak tidak merasa sedang ‘dipasangi target’ harus berpacu secara akademik,” katanya.
Dilanjutkan dengan sesi kedua yang dibawakan sangat seru oleh Maria Nala Damayanti, S.Sn., M. Hum., dengan tema “Kreativitas Alat Peraga”. Dosen Faculty of Humanities and Creative Industries (FHIK) PCU ini mengajarkan bagaimana membuat alat peraga sederhana berbahan kertas yang interaktif dan bisa dibuat sendiri juga oleh anak-anak.
“Saya membayangkan ini nanti bisa anak-anak buat sendiri dan bahkan dibawa saat mereka mulai masuk ke SD kelas 1. Jadi anak akan merasa nyaman meski suasana sekolahnya sudah berbeda. Apalagi bahannya mudah didapatkan dan harganya murah,” katanya.
Acara semakin semarak kala Rini Indriyani, S. Farm. Apt., istri Wali Kota Surabaya hadir menyapa para pendidik di Kecamatan Tegalsari itu. Tak hanya itu, Rini juga menyaksikan aksi dua bunda PAUD Kecamatan Tegalsari yang berhasil menjadi pemenang Kreativitas Alat Peraga.
Rini yang juga Bunda PAUD Kota Surabaya sangat mengapresiasi para guru bunda-bunda PAUD, karena memiliki kesabaran ekstra. “Anak-anak ini yang awalnya belum bisa apa-apa bahkan cenderung egois atau emosinya belum matang tetapi saat berada di kelas harus belajar tidak egois bahkan tak jarang minta diperhatikan. Tentu saja ini menguras kesabaran para guru PAUD. Pesan saya, semakin bunda menambah ilmu maka semakin bisa berkreasi menghadapi anak-anak. Tentu saja kemudian anak-anak semakin kreatif,” katanya. (q cok, tama dini)