SURABAYA (Suarapubliknews) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Ketua TP PKK Kota Surabaya Rini Indriyani memberikan penghargaan kepada para kader PKK pada peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-51 tahun 2023, di Graha Universitas Surabaya (Unesa), Rabu (25/10/2023). Total 120 kader PKK menerima piagam penghargaan atas dedikasinya membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam menuntaskan stunting di Kota Pahlawan.
Pemberian penghargaan tersebut terbagi menjadi beberapa kategori. Dimulai dari penghargaan kepada kader PKK yang telah mengabdi selama 30 tahun tanpa putus. Dilanjutkan penyerahan penghargaan kepada pemenang Lomba Bersama Wujudkan Surabaya Emas Jilid II tahun 2023.
Kemudian, dilakukan pemberian tropi dan penghargaan bagi Kelurahan yang Tidak Terdapat Balita Stunting dan Balita Pra Stunting, serta pemberian tropi dan penghargaan kepada Juara Umum Lomba Bersama Wujudkan Surabaya Emas Jilid II Tahun 2023.
“Saya berterima kasih kepada seluruh jajaran PKK yang tidak pernah lelah mendampingi Pemkot Surabaya sehingga stunting dan kemiskinan bisa menurun,” kata Wali Kota Eri
Wali Kota Eri mengaku bangga dan bersyukur lantaran terdapat kader PKK yang telah berusia 70 hingga 80 tahun, namun tetap mendampingi Pemkot Surabaya dalam menuntaskan persoalan stunting.
“Terima kasih karena terus mendampingi kami hingga saat ini. Lalu, ada beberapa kelurahan yang tidak terdapat balita stunting, namun yang paling hebat adalah ketika di titik itu tidak ada stunting, PKK tetap membantu di tempat yang lainnya,” ungkap dia.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Surabaya Rini Indriyani menyatakan bahwa pada puncak peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-51, PPK Kota Surabaya akan terus bersinergi dengan Pemkot Surabaya. Salah satunya melalui kegiatan Surabaya Emas Jilid II.
“Selama dua bulan lamanya kami bersama dengan IDAI (Ikatan Dokter Anak), HIMPSI (Himpunan Psikologi Indonesia), FKM (Fakultas Kesehatan Masyarakat) Unair, Kesling (Kesehatan Lingkungan), dan Poltekes Lingkungan melakukan pendampingan. Yakni, mengenai pola asuh sehari-hari,” kata Rini.
Hasilnya, dari 724 balita pra stunting, sebanyak 650 balita di antaranya mengalami kenaikan berat badan dan tinggi badan.
“Setelah kegiatan ini, bersama IDAI, HIMPSI, FKM Unair, Kesling, dan lainnya akan berkoordinasi bersama Pak Wali mengenai kendala kami selama di lapangan. Agar masukan mereka bisa kita terapkan dalam upaya penyelesaian pra stunting,” ujar dia.
Ia menjelaskan bahwa inovasi selama dilakukan pendampingan kepada balita pra stunting sangat luar biasa. Bahkan, ada kader PKK yang telah mengabdi selama 30 tahun untuk terus mendampingi Pemkot Surabaya. Melalui perjuangan tersebut, Pemkot Surabaya dan PKK Surabaya memberikan penghargaan atas dedikasi mereka dalam upaya pengentasan stunting dan penguatan keluarga sekahtera.
“Kalau dari awal sudah menuntaskan pra stunting maka tidak akan ada balita stunting. Selamat dan terima kasih kepada seluruh kader PKK yang ikut membantu menuntaskan persoalan stunting,” pungkasnya. (Q cox)