SURABAYA (Suarapubliknews) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi terus melakukan pengecekan saluran, rumah tidak layak huni (rutilahu), pavingisasi, hingga penerangan jalan umum (PJU) di perkampungan. Tujuannya, adalah untuk memastikan, pembangunan yang diusulkan warga dan dikerjakan menggunakan dana kelurahan (dakel) telah terealisasi.
Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, semua pembangunan yang diusulkan warga dan dikerjakan menggunakan dakel Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2023, sudah tercapai seluruhnya. Sementara itu, pembangunan yang dikerjakan menggunakan dakel APBD tahun 2024, sudah hampir 98 persen.
“Jadi alhamdulillah sudah 98 persen, sudah hampir selesai semuanya, yang menyelesaikan KTPR (Kelompok Teknis Perbaikan Rumah) dan pavingnya juga dari Padat Karya. Kemudian salurannya u-ditch-nya juga dari Padat Karya,” kata Wali Kota Eri, saat kunjungan di Jalan Anggrek, RT 06/ RW 01, Kelurahan Karangpilang, Kecamatan Karangpilang, Kamis (20/6/2024).
Mantan Kepala Badan Perencanaan Kota (Bappeko) Surabaya itu memastikan, semua usulan warga di perkampungan yang dikerjakan pada tahun ini segera tuntas seluruhnya. Ia menargetkan, usulan-usulan yang dikerjakan menggunakan dakel APBD 2024 bisa selesai di Juli mendatang.
“Target selesainya itu, harusnya di bulan Juni. Tapi kalau ada (yang belum selesai) satu, dua titik, maka Juli. Karena apa, dia (KTPR) tidak bisa mengerjakan sebelumnya, baru bisa dikerjakan awal bulan (Juni). Yang terpenting, nanti ketika musim hujan, (saluran) itu sudah harus bisa menampung, karena yang dikerjakan hari ini adalah kampung yang ada genangan airnya,” paparnya.
Wali kota Surabaya yang akrab disapa Cak Eri Cahyadi itu berharap, prioritas penanganan banjir di perkampungan ini dapat memberikan dampak positif bagi warga. Maka dari itu, sampai dengan hari ini, ia terlebih dahulu menuntaskan masalah banjir di perkampungan, kemudian dilanjutkan penanganan banjir di jalan besar.
“Insyaallah yang di jalan-jalan itu juga sudah banyak yang kita kerjakan, karena kalau anggarannya bebarengan kan tidak cukup. Maka dari itu, saya selesaikan dulu yang di perkampungan-perkampungan itu, baru di jalan-jalan besar,” ujar Cak Eri.
Bukan hanya penanganan masalah banjir dan genangan, Cak Eri juga ingin, seluruh kampung di Surabaya sudah dilengkapi dengan penerangan yang memadai menggunakan PJU. Maka dari itu, ia meminta kepada camat, lurah, RT, dan RW untuk mengusulkan apa saja yang dibutuhkan di masing-masing kampungnya.
Setelah semua usulan itu dimasukkan ke dalam daftar, kemudian Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan melakukan pemetaan tempat mana saja yang menjadi prioritas. “Nah, nanti akan kita petakan mana yang prioritas mana yang bukan. Kalau sudah terpetakan semua, harapan saya sudah selesai semua di tahun 2025, yang namanya saluran, paving, dan sebagainya,” terangnya.
Setelah semua itu selesai, selanjutnya Cak Eri akan melakukan pemasangan kamera CCTV di seluruh perkampungan di Kota Surabaya. Tujuannya, agar setiap perkampungan dan jalan-jalan besar di Kota Surabaya dapat terpantau dan terjamin keamanannya.
“Saya berharapnya, kalau sudah selesai semua paving, saluran, dan sebagainya, sudah nggak banjir, setelah itu kita konsen ke CCTV. Jadi nanti seluruh perkampungan dan titik jalan di Kota Surabaya sudah harus tercover dengan CCTV,” pungkasnya. (q cox)